Kurang tidur bikin remaja rentan kena obesitas

AcehXPress.coRemaja adalah dunia yang penuh warna. Remaja memiliki banyak energi untuk melakukan apapun dan memaksimalkan potensi mereka. Bisa dibilang, masa remaja juga masa ketika seseorang sedang sibuk bergaul, berkreasi, belajar, dan melakukan kegiatan lain hingga tak sempat untuk beristirahat. Namun waktu untuk tidur juga penting bagi remaja. Kurang tidur bisa berdampak buruk pada remaja dalam jangka panjang.

Sebuah penelitian mengungkap bahwa remaja yang tidur kurang dari enam jam setiap malam berkemungkinan 20 persen lebih tinggi untuk terkena obesitas ketika dewasa. Pada usia 21 tahun, remaja yang tidur minimal delapan jam per malam berkemungkinan lebih langsing daripada remaja yang kurang tidur, seperti dilansir oleh Daily Mail (21/08).

Dalam penelitian terbaru ini peneliti dari Columbia University dan University of North Carolina menganalisis informasi kesehatan dari 10.000 warga Amerika berusia 16 tahun dan mengikuti mereka sampai berusia 21 tahun. Informasi tentang tinggi dan berat badan serta waktu tidur dilakukan dengan kunjungan rumah pada tahun 1995 sampai 2001.

Sekitar seperlima partisipan mengaku tidur kurang dari enam jam semalam. Kelompok ini diketahui memiliki risiko obesitas 20 persen lebih tinggi ketika berusia 21 tahun dibandingkan dengan rekan mereka yang tidur minimal delapan jam setiap malam.

Kurangnya tidur dianggap mempengaruhi nafsu makan remaja di siang hari. Selain itu, ketika mengantuk di siang hari remaja akan lebih berkemungkinan untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Hasil penelitian ini membuat Centers for Disease Control and Prevention di Amerika serikat merekomendasikan remaja untuk tidur setidaknya sembilan sampai 10 jam setiap malam.

"Setelah dewasa obesitas akan lebih sulit untuk diatasi. Semakin tua ketika Anda mengalami obesitas, maka semakin tinggi juga risiko penyakit lainnya seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Sehingga cara terbaik adalah dengan mencegahnya," ungkap Shakira Sugila, asisten profesor di Columbia University.

Sayangnya penelitian ini tidak mencatat makanan yang dikonsumsi oleh partisipan sekaligus minuman yang mereka minum. Saat ini peneliti berencana meneliti apakah minuman berpemanis berkaitan dengan kurangnya tidur pada remaja dan pada akhirnya berimbas pada meningkatnya risiko obesitas.[Merdeka]


EmoticonEmoticon