Ilustrasi |
AcehXPress.com | Banda Aceh - Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, Senin (25/8), berkunjung ke Banda Aceh. Kedatangan Anil Kumar dalam rangka silaturrahmi dan penjajakan program investasi dan kerjasama Singapura dengan Pemerintah Aceh di berbagai sektor. Anil Kumar didampingi Konsul Mark Low, Atase Militer Kolonel Lee Yi-Jin, dan Sekretaris Dubes Nisla Anne Singh.
Kedatangan rombongan Dubes Singapura ke pendopo disambut Gubernur Zaini Abdullah, Wali Nanggroe Malik Mahmud, Asisten I Dr Iskandar A Gani, Kepala Dinas Sosial Bukhari AKs, Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Nasir Zalba, Kepala Biro Pemerintahan Kamaruddin Andalah, Wakil Koordinator Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Suraiya IT, dan sejumlah pejabat lainnya.
Dubes Anil Kumar menyatakan, pihaknya sudah mendengar beragam potensi dan kekayaan alam Aceh dan hari ini meninjau langsung ke lapangan untuk membicarakan langkah-langkah kerja sama investasi.
“Ini kali kedua saya ke Aceh. Pertama sekali datang ke sini pascatsunami dan saya menyaksikan hari ini pembangunan Aceh sudah bagus. Semangat Aceh dalam membangun luar biasa,” katanya.
Menurut Anil Kumar, pihaknya akan menjajaki kerja sama investasi di sektor agroindustri, makanan, pendidikan, dan pelayanan pelabuhan. “Saya akan sampaikan prospek investasi di Singapura nanti. Aceh bagus untuk investasi,” ujarnya.
Sementara Gubernur Zaini Abdullah berharap Aceh dan Pemerintah Singapura juga bisa menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan, khususnya pengembangan SDM generasi muda Aceh.
“Kedatangan Dubes Singapura merupakan suatu keuntungan bagi Aceh agar mereka bisa melihat langsung situasi keamanan di Aceh yang semakin kondusif. Aceh ini kaya dengan potensi alam, kalau ada waktu silakan Dubes keliling terutama ke bagian tengah Aceh. Kami berharap Singapura bisa menjalin kerja sama di sektor pertanian, perdagangan, dan sebagainya,” kata Zaini.
Kepada sejumlah insan pers, Zaini Abdullah mengemukakan, belakangan ini ada pihak-pihak tertentu yang mencoba “mem-booming-kan” isu Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Aceh.
“Isu ini tentu berpengaruh terhadap iklim investasi di Aceh, ada pihak yang membesar-besarkan. Media luar Aceh juga memberitakan atau mengabarkan tentang Aceh yang tidak objektif,” tukasnya.
Zaini mengaku, keamanan Aceh saat ini semakin kondusif dan membaik. Meskipun ia tidak menampik ada insiden-insiden kecil mengganggu keamanan di Aceh yang memengaruhi iklim investasi.
Gubernur juga berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menuntaskan regulasi Aceh seperti diamanahkan UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UU-PA) sebelum masa jabatannya berakhir dua bulan lagi. [Analisa]
EmoticonEmoticon