Lembaga Riset, Tell MAMA, mengungkap pelecehan terhadap jilbab tengah menjadi tren. Ini menandakan sifatnya lebih kepada oportunistik dan situasional. "Mereka (pemuda kulit putih) ketika di jalan, melihat Muslim berjilbab kemudian menjadi target pelecehan. Inilah yang disayangkan," kata Tell MAMA, seperti dilansir Onislam.net, Ahad (24/8).
Matthew Feldman, pendiri dari Pusat Studi Fasis, Anti-Fasis dan Post-fasis di Teesside University mengungkap kelompok sayap kanan merupakan biang keladi dari pelecehan ini. "Pelecehan yang terjadi karena jilbab bukan alasan seksual," kata dia.
Shanza Ali, 25 tahun, lulusan Master yang bekerja di sebuah organisasiMuslim di London, mengaku tetap berkomitmen dengan jilbab yang dikenakannya meski marak terjadi pelecehan terhadap Muslimah.
"Anda ingat, Anda tidak boleh lupa mengapa Anda menutup rambut Anda. Itu akan membuat lebih mudah Muslimah dari hal yang tidak diinginkan. Anda bisa menjaga diri, mengingatkan Anda untuk berbuat baik dan memperlakukan orang lain dengan baik," kata dia.[ROL]
EmoticonEmoticon