Ilustrasi |
AcehXPress.com |REDELONG - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan yang sudah dikerjakan 35 persen sampai Agustus 2014, direncanakan akan rampung pada April 2017. Proyek yang menghabiskan dana 217,8 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,5 triliun, pinjaman Japan International Coorperation Agency (JICA) akan berkapasitas 88 megawatt (MW).
Manager UPK PLTA Peusangan 1 dan 2, Oktavianus Duha yang ditemui Serambi di sela-sela pembagian perlengkapan sekolah untuk beberapa murid SD di Kecamatan Silih Nara, Bener Meriah, Selasa (19/8) menyatakan pembangunan proyek terus dipacu. “Harapan kami, proyek ini bisa selesai sesuai dengan target pada tahun 2017 mendatang,” katanya.
Disebutkan, untuk pembangunan proyek PLTA Peusangan 1 dan 2 secara keseluruhan sudah mencapai dalam kisaran 35 persen, sedangkan untuk pekerjaan sipil sudah mencapai 45 persen. Dia mengakui, dalam pelaksanaan pembangunan proyek PLTA, pihaknya masih menemui banyak kendala di lapangan.
Namun, sebutnya, melalui pendekatan dengan semua elemen masyakarat, kendala yang dihadapi selama ini akan dapat diselesaikan. “Kami terus berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, karena, dalam pelaksanaan proyek PLTA Peusangan, dukungan masyarakat menjadi sangat penting,” terangnya.
Sementara itu, untuk pembangunan proyek tersebut, pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melibatkan sejumlah perusahaan nasional maupun asing. Berdasarkan data yang dihimpun Serambi, dalam pelaksanaannya, proyek ini dibagi dalam beberapa paket pekerjaan (Lot), yaitu pekerjaan sipil, metal, elektromekanikal, jaringan transmisi 150 kV dan gardu induk.
Untuk pekerjaan sipil dikerjakan oleh konsorsium Hyundai-PP, metal dikerjakan oleh joint operation Wika Amarta, jaringan transmisi 150 kV dan gardu induk dikerjakan konsorsium PT Balfour Beatty Sakti dan PT Karunia Berca. Serta pekerjaan elektromekanikal dikerjakan oleh Andritz Hydro GmbH.
Sementara itu, saat rampung nantinya, sebagian besar energi listrik yang dihasilkan PLTA Peusangan I dan II di Takengon akan dipasok untuk kebutuhan listrik di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Padahal, proyek ini sempat tertunda belasan tahun atau sekitar 12 tahun akibat konflik yang mendera Bumi Serambi Mekkah ini.
Sedangkan, Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM saat akan dimulainya proyek pada akhir tahun 2012 lalu mengatakan, seluruh elemen masyarakat mendukung penyelesaian pembangunan PLTA Peusangan I dan II. Bahkan, sebutnya, proyek pengadaan energi lisrik tersebut sangat ditunggu-tunggu masyarakat Gayo.
“Kebutuhan energi listrik semakin hari semakin bertambah, sedangkan pasokan listrik terbatas. Bila pembangkit energi listrik tidak dibangun di tempat kita, maka dalam beberapa tahun ke depan, kita akan sulit mendapatkan pasokan energi listrik ke rumah warga, “ ujar Nasaruddin.
Hal yang sama juga dikatakan Wakil Bupati Bener Meriah H Sirwandi Laut Tawar. Selama ini, katanya, masyarakat selalu mengeluhkan tentang pelayanan listrik, karena hampir setiap hari, aliran listrik sering terputus. “Intinya, kita akan dukung semua pembangunan listrik untuk kepentingan masyarakat,” kata Sirwandi Laut Tawar.[Serambinews]
EmoticonEmoticon