AcehXPress.com | Lhokseumawe - Front Pembela Islam (FPI) Aceh menapik isu Islamic State of Iraq and Syira (ISIS) yang disebut-sebut telah berkembang di Aceh. Bahkan FPI meminta media tidak perlu membesar-besarkan isu tersebut.
Baru-baru ini, banyak isu yang berkembang di Aceh terkait ISI, bahkan tak sedikit media nasional memberitakan bahwa ISI telah berhasil merekrut ribuan warga di Provinsi Aceh, bahkan dilaporkan ISIS Aceh tunduk langsung pada garis komando tertinggi, Abu Bakar Albahdadi.
Kepada media ini, Senin (11/08/2014) kemarin, Ketua FPI Aceh, Tgk Muslim Attahiri, MA menjawab segala isu ISIS ini. Ia mengatakan, keberadaan jaringan ISIS di Aceh sebenarnya hanya isu yang dibesar-besarkan oleh pihak Yahudi. "Herannya, kenapa diberitakan di Aceh pengikutnya sudah ribuan orang," kata dia.
Menurut Pimpinan Dayah Darul Mujahidin, Blang Weu Panjoe, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe ini, masyarakat Aceh pada umumnya tidak tahu menahu tentang ISIS seperti yang diberitakan oleh sejumlah media. Bahkan, isu ini sengaja diangkat oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat perpecahan atau mengotak-atik Aceh agar umat Islam terpecah belah.
Menurut hal yang diketahui FPI Aceh, di Iraq sendiri orang-orang tersebut diklaim sudah berhasil memecah belah umat Islam. "Seperti Sunni dan Syiah dan negara-negara lainnya. Hal ini semacam ada orang yang mengompor-ngompori dan ada upaya untuk menghadirkan isu di Indonesia dimana saat ini sedang melakukan kepedulian terhadap Palestina, sebab Amerika tidak senang dengan kebangkitan Islam, sehingga mereka membuat isu ISIS dan mengait-ngaitkan dengan kelompok itu dan langsung menangkap pihak-pihak yang disinyalir terlibat," kata Tgk Muslim, menyampaikan.
FPI sendiri menyatakan tidak mengenal ISIS, bahkan menurutnya Aceh sama sekali tidak membutuhkan yang namanya ISIS. FPI mengisyaratkan, jika saja ISIS ada di Aceh, tak terkecuali kebenaran sudah bisa dicium di kalangan masyarakat.
Kegiatan FPI yang aktif saat ini
FPI sendiri aktif didalam berjihat. Selama ini FPI juga aktif melakukan jihad di medan juang dengan menempuh tiga tahap yakni, medan dakwah. "Artinya orang yang belum tahu tentang Islam, maka kita dakwahkan kepada mereka," ungkapnya.
Kemudian FPI aktif dibagian medan hisbah. Artinya, kata dia lagi, orang sudah memeluk Islam tapi dia belum mengamalkannya. jalankan Amar Makruf Nahi Munkar seperti di Aceh dan mencari solusi apa sebenarnya yang harus diterapkan di Aceh.
Yang ketiga, FPI aktif di medan jihad. Artinya ada pemetaan atau wilayah yang harus hisbah dan jihad misalkan di Palestina yang memang harus dengan cara mengangkat senjata.
Dalam perkara ini, satu-satunya front Islam tak terkecuali FPI sebagai wadah dakwah Islam di Aceh juga mendesak Pemerintah Aceh agar melaksanakan Syariat Islam secara kaffah demi kerukunan umat Islam. [Jamal]
Baru-baru ini, banyak isu yang berkembang di Aceh terkait ISI, bahkan tak sedikit media nasional memberitakan bahwa ISI telah berhasil merekrut ribuan warga di Provinsi Aceh, bahkan dilaporkan ISIS Aceh tunduk langsung pada garis komando tertinggi, Abu Bakar Albahdadi.
Kepada media ini, Senin (11/08/2014) kemarin, Ketua FPI Aceh, Tgk Muslim Attahiri, MA menjawab segala isu ISIS ini. Ia mengatakan, keberadaan jaringan ISIS di Aceh sebenarnya hanya isu yang dibesar-besarkan oleh pihak Yahudi. "Herannya, kenapa diberitakan di Aceh pengikutnya sudah ribuan orang," kata dia.
Menurut Pimpinan Dayah Darul Mujahidin, Blang Weu Panjoe, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe ini, masyarakat Aceh pada umumnya tidak tahu menahu tentang ISIS seperti yang diberitakan oleh sejumlah media. Bahkan, isu ini sengaja diangkat oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk membuat perpecahan atau mengotak-atik Aceh agar umat Islam terpecah belah.
Menurut hal yang diketahui FPI Aceh, di Iraq sendiri orang-orang tersebut diklaim sudah berhasil memecah belah umat Islam. "Seperti Sunni dan Syiah dan negara-negara lainnya. Hal ini semacam ada orang yang mengompor-ngompori dan ada upaya untuk menghadirkan isu di Indonesia dimana saat ini sedang melakukan kepedulian terhadap Palestina, sebab Amerika tidak senang dengan kebangkitan Islam, sehingga mereka membuat isu ISIS dan mengait-ngaitkan dengan kelompok itu dan langsung menangkap pihak-pihak yang disinyalir terlibat," kata Tgk Muslim, menyampaikan.
FPI sendiri menyatakan tidak mengenal ISIS, bahkan menurutnya Aceh sama sekali tidak membutuhkan yang namanya ISIS. FPI mengisyaratkan, jika saja ISIS ada di Aceh, tak terkecuali kebenaran sudah bisa dicium di kalangan masyarakat.
Kegiatan FPI yang aktif saat ini
FPI sendiri aktif didalam berjihat. Selama ini FPI juga aktif melakukan jihad di medan juang dengan menempuh tiga tahap yakni, medan dakwah. "Artinya orang yang belum tahu tentang Islam, maka kita dakwahkan kepada mereka," ungkapnya.
Kemudian FPI aktif dibagian medan hisbah. Artinya, kata dia lagi, orang sudah memeluk Islam tapi dia belum mengamalkannya. jalankan Amar Makruf Nahi Munkar seperti di Aceh dan mencari solusi apa sebenarnya yang harus diterapkan di Aceh.
Yang ketiga, FPI aktif di medan jihad. Artinya ada pemetaan atau wilayah yang harus hisbah dan jihad misalkan di Palestina yang memang harus dengan cara mengangkat senjata.
Dalam perkara ini, satu-satunya front Islam tak terkecuali FPI sebagai wadah dakwah Islam di Aceh juga mendesak Pemerintah Aceh agar melaksanakan Syariat Islam secara kaffah demi kerukunan umat Islam. [Jamal]
EmoticonEmoticon