AcehXPress.com | Sebuah studi yang dilakukan University of Pittsburgh Schools of Health Sciences menyarankan konsumsi ikan untuk meningkatkan kesehatan otak. Dibanding asam lemak omega-3 yang terdapat pada berbagai bahan makanan, ikan yang dibakar atau panggang lebih baik untuk otak.
"Studi kami menunjukkan orang dengan pola makan berisi ikan bakar atau panggang, tapi bukan digoreng, memiliki volume otak lebih besar di daerah yang berhubungan dengan memori dan kognisi," sebut peneliti senior James T. Becker, PhD seperti dilansir dari AFP (05/08/2014).
Meski banyak studi yang menyebutkan manfaat asam lemak omega-3 dengan kesehatan otak, namun Becker tidak melihat pengaruhnya. Tim peneliti tidak menemukan hubungan antara tingkat omega-3 dan perubahan otak ini.
Penelitian ini menggunakan resolusi tinggi MRI scan otak. Tim peneliti menganalisis data dari 260 orang yang berpartisipasi juga dalam Cardiovascular Health Study (CHS), dimana telah berlangsung 1 dekade.
Partisipan terdiri dari orang berusia di atas 65 tahun. Mereka memiliki kesehatan kognitif yang baik selama 10 tahun CHS berlangsung. Secara teratur, partisipan melaporkan sendiri asupan makanan mereka.
Pada penelitian ini, partisipan menjawab kuisioner mengenai kebiasaan makan mereka, seperti berapa banyak konsumsi ikan dan bagaimana pengolahannya.
"Ikan bakar atau panggang mengandung tingkat omega-3 lebih tinggi dibanding ikan goreng, sebab asam lemak hancur dalam panas tinggi penggorengan, sehingga kami mempertimbangkannya saat memeriksa scan otak mereka," sebut Cyrus Raji, pemimpin penelitian.
Peneliti menyimpulkan bahwa partisipan yang menyantap ikan bakar atau panggang setidaknya sekali seminggu, memiliki volume korteks otak besar(grey matter) untuk memori rata-rata 4,3 persen lebih besar dibanding yang tidak mengonsumsinya. Kognisi mereka pun lebih unggul 14 persen dibanding yang tidak makan ikan. Adapun data terkait tingkat omega-3 tidak menunjukkan perbedaan kognisi dan materi abu-abu.
"Ini menunjukkan bahwa faktor gaya hidup, dalam kasus ini adalah menyantap ikan, dibanding faktor biologis berkontribusi terhadap perubahan struktural dalam otak. Faktor gaya hidup berperan untuk kesehatan otak yang lebih baik, dan ini mungkin mencegah atau menunda masalah kognitif yang dapat berkembang di kemudian hari," tambah Becker. [detik]
"Studi kami menunjukkan orang dengan pola makan berisi ikan bakar atau panggang, tapi bukan digoreng, memiliki volume otak lebih besar di daerah yang berhubungan dengan memori dan kognisi," sebut peneliti senior James T. Becker, PhD seperti dilansir dari AFP (05/08/2014).
Meski banyak studi yang menyebutkan manfaat asam lemak omega-3 dengan kesehatan otak, namun Becker tidak melihat pengaruhnya. Tim peneliti tidak menemukan hubungan antara tingkat omega-3 dan perubahan otak ini.
Penelitian ini menggunakan resolusi tinggi MRI scan otak. Tim peneliti menganalisis data dari 260 orang yang berpartisipasi juga dalam Cardiovascular Health Study (CHS), dimana telah berlangsung 1 dekade.
Partisipan terdiri dari orang berusia di atas 65 tahun. Mereka memiliki kesehatan kognitif yang baik selama 10 tahun CHS berlangsung. Secara teratur, partisipan melaporkan sendiri asupan makanan mereka.
Pada penelitian ini, partisipan menjawab kuisioner mengenai kebiasaan makan mereka, seperti berapa banyak konsumsi ikan dan bagaimana pengolahannya.
"Ikan bakar atau panggang mengandung tingkat omega-3 lebih tinggi dibanding ikan goreng, sebab asam lemak hancur dalam panas tinggi penggorengan, sehingga kami mempertimbangkannya saat memeriksa scan otak mereka," sebut Cyrus Raji, pemimpin penelitian.
Peneliti menyimpulkan bahwa partisipan yang menyantap ikan bakar atau panggang setidaknya sekali seminggu, memiliki volume korteks otak besar(grey matter) untuk memori rata-rata 4,3 persen lebih besar dibanding yang tidak mengonsumsinya. Kognisi mereka pun lebih unggul 14 persen dibanding yang tidak makan ikan. Adapun data terkait tingkat omega-3 tidak menunjukkan perbedaan kognisi dan materi abu-abu.
"Ini menunjukkan bahwa faktor gaya hidup, dalam kasus ini adalah menyantap ikan, dibanding faktor biologis berkontribusi terhadap perubahan struktural dalam otak. Faktor gaya hidup berperan untuk kesehatan otak yang lebih baik, dan ini mungkin mencegah atau menunda masalah kognitif yang dapat berkembang di kemudian hari," tambah Becker. [detik]