UIN Bantah Fasilitasi Kegiatan ISIS

AcehXPress.coJakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, menyampaikan bantahan atas pencitraan negatif atas ulah kelompok ekstrem ISIS (Islamic State in Iraqi and Syria) di Indonesia. Ditegaskan bahwa UIN sebagai lembaga pendidikan Indonesia turut memperkokoh komitmen kebangsaan dan melindungi generasi muda muslim calon intelektual pemimpin umat.
Dalam siaran pers di Jakarta, Senin (11/8/2014), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN, Sudarnoto Abdul Hakim, menjelaskan bahwa Syahida Inn merupakan gedung yang disewa, sebagaimana hotel pada umumnya. Selama ini, gedung tersebut digunakan untuk resepsi pernikahan dan pesta lainnya. Menurut Sudarnoto, kelompok radikal menyewa satu ruangan di gedung tersebut, yang ternyata digunakan untuk mendeklarasikan ISIS sekaligus pembaiatan terhadap Al-Baghdadi oleh kelompok yang mengatasnamakan Penegak Syariat Islam yang berasal dari berbagai daerah. 

"Tetapi dengan disebarkannya video pendeklarasian dan pembaiatan secara meluas di YouTube, kelompok yang tak berhati dan berakal sehat ini dengan sengaja membangun image negatif terhadap UIN sebagai Perguruan Tinggi Islam Negeri yang berkualitas dan bermartabat, sekaligus memecah-belah umat Islam," tulis Sudarnoto.

Dijelaskan pula bahwa upaya jahat kelompok ini juga dilakukan secara terang-terangan, antara lain dengan disebarkannya lowongan budak seks pemuas birahi mujahidin agar mujadihin bersemangat dalam memerangi kafir. Dalam pamflet itu disebutkan agar "ukhti" (sebutan untuk perempuan) yang mau melamar pemuas seks kelompok jihadis bisa menghubungi sekretariat ISIS Indonesia, yaitu Masjid Fathullah UIN Jakarta. 

Pamflet ini, ujarnya, jelas sekali menggambarkan niat buruk dan kelompok jihadis, rendahnya moral dan martabat kelompok jihadis, karena telah merendahkan martabat perempuan, merendahkan fungsi masjid, dan menghina umat Islam dan ajaran Islam, memecah-belah dan membenturkan umat, serta bentuk teror tahap awal kelompok jihadis yang dimaksudkan menciptakan keresahan di kalangan masyarakat.

Selain itu, UIN membenarkan jika Bahrumsyah, sebagai tokoh provokator dalam video YouTube, setelah di kroscek memang benar pernah kuliah di Fakultas Dakwah (non reguler) selama 3 semester. Kemudian drop out atau keluar.

Dalam keterangan tertulis itu, disebutkan pula bahwa UIN Jakarta sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Islam Negeri, sejak berdirinya tetap berkomitmen untk mendidik anak-anak bangsa menjadi kader Islam, umat dan bangsa membangun Islam sebagai ajaran mulia dari Allah untuk rahmat bagi seluruh umat manusia di mana pun. 

"Karena itu kami menilai gerakan ISIS yang sudah mulai berkembang di Indonesia adlh gerakan yg bertentangan dengan prinsip ajaran agama, prinsip kemanusiaan dan falsafah bangsa. Hal ini juga sekaligus semakin memperteguh tekad kami untk mengintensifkan pembinaan, khususnya mahasiswa agar mereka menjadi kader intelektual muslim pemimpin bangsa sebagaimana yg digambarkan dalam visi misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," jelasnya. 

Karena itu, tulis Sudarnoto, jika kemudian ditemukan ada mahasiswa atau civitas akademika (dosen, pegawai dan karyawan) yang terlibat dalam gerakan ISIS dan gerakan lain yang bertentangan dengan ideologi bangsa, akan kami proses sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku.

Untuk itu, UIN mengimbau masyarakat luas, terutama para pelajar, mahasiswa dan generasi muda pada umumnya untuk tidak terpengaruh, terprovokasi, apalagi mengikuti ajakan kelompok jihadis untk berjuang menegakkan Negara Islam di mana pun dan kelompok apa pun yang mengusung cita-cita politis yang bertentangan dengan ideologi bangsa. [tgj]

Related Posts