ilustrasi |
Oleh : Irwan Syarif
ACEHXPress.com | Tak ada manusia yang terlahir tanpa seorang ibu, kelahiran anak tanpa ayah adalah biasa terjadi, tetapi setiap anak pastilah dilahirkan oleh ibu inilah yang sungguh luar biasa. Selain itu perjuangan ibu dalam melahirkan putra-putrinya tidak mengenal lelah dan hanya ada dua pilihan yakni hidup atau mati.
Jika mendengar perkataan hari ibu, maka akan terbayang dalam ingatan kita sosok seorang ibu yang telah melahirkan kita kedunia ini. Masih terlintas dalam ingatan kita suara ibu yang kerapkali memanggil nama kita waktu masih kecil mulai dari bangun tidur sampai saat kita ingin tidur kembali. Sungguh tak pernah lepas suara ibu yang memanggil nama kita, betapa indahnya suara panggilan ibu.
Momentum "Hari Ibu secara nasional yang jatuh pada hari ini senin tanggal 22 Desember 2014, mengingatkan kembali kepada kita bahwa betapa besar perjuangan dan jasa-jasa seorang ibu.
Ibu bukanlah semata-mata hanya bisa melahirkan saja tetapi lebih dari itu, ibu telah melahirkan sosok generasi penerus yang akan datang, melahirkan pemimpin-pemimpin besar, pemimpin agama, bangsa dan negara ini. Tanpa ibu mustahil semua itu bisa terwujud.
Selain itu, hari ibu juga dapat dimaknai dalam konteks sekarang ini yaitu revitalisasi terhadap eksistensi kaum perempuan untuk dihargai dan dijunjung tinggi.
Betapa banyak persoalan-persoalan yang ada dimasyarakat justru merendahkan harkat dan martabat perempuan. Kasus kekerasan terhadap perempuan misalnya, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pemerkosaan, pelecehan seksual sampai dengan pembunuhan tidak sedikit yang dialami oleh kaum hawa ini.
Meskipun undang-undang sudah memberikan peluang yang cukup besar terhadap kaum perempuan seperti hukum negara telah mengatur penghapusan diskriminasi, penyetaraan gender, hak-hak untuk ber-organisasi, pengakuan dan perlindungan hak politik perempuan, bahkan perempuan juga merupakan bahagian penting dalam pengambilan keputusan sebagai konsekuensi negara demokrasi, tetapi masih tetap saja ada celah yang menghantarkan kaum perempuan untuk dipolitisir dan dimanipulasi.
Oleh karena itu melalui momentum "Hari Ibu" mari kita renungkan kembali makna dan hakikat hari ibu yang setiap tahunnya diperingati.
Mari kita hormati dan senantiasa berbuat baik kepada ibu, kita berpartisipasi dalam mewujudkan kesejahteraan ibu sebagai perempuan yang sangat mulia sehingga kita bisa selamat dalam kehidupan "Dunia dan Akhirat" kelak, amiin. (*)
|kabarindonesia
EmoticonEmoticon