Itu liputan yang betul-betul membuat saya belajar banyak, bukan hanya sebagai wartawan tapi juga sebagai manusia. Saya belajar banyak tentang diri saya dan juga tentang kemanusiaan,” ujar Najwa kepada atjehpost.co malam tadi di gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah, Kamis 19 Desember 2014. Waktu itu Najwa masih berusia 25 tahun.
Kedatangannya ini bukanlah yang pertama, sebelumnya Najwa juga pernah mengunjungi Aceh setahun setelah tsunami berlalu. “Waktu penyerahan senjata setelah MoU Helsinki, saya juga datang terus pas sewindu tsunami, sudah beberapa kali sih, jadi Aceh bukanlah daerah yang asing bagi saya,” kata putri ulama Quraish Shihab ini. Kini setelah satu dekade tsunami Aceh, Najwa melihat banyak sekali perubahan terutama di bidang infrastruktur.
Kemajuan Aceh menurutnya sangat pesat dan hampir tidak dikenali jika tsunami dulu pernah meluluhlantakkan Aceh begitu parah. “Saya ingat dulu Blang Padang itu seperti apa waktu tsunami, sekarang sudah berubah luar biasa. Saya rasa banyak yang berubah dan semuanya menunjukkan hal yang positif,” katanya.
Kedekatan ini juga yang membuatnya begitu antusias untuk menghadirkan Mata Najwa di Aceh. Najwa menceritakan, saat memutuskan daerah mana yang akan dikunjungi Metro TV On Campus, ia sudah bilang kalau Desember harus ke Aceh.
“Saya bilang pokoknya Desember saya mau ke Aceh, karena ya itu tadi Aceh terlalu dekat di hati saya, ada kedekatan dan 10 tahun ini momentum yang khusus dan spesial.” ujarnya. [atjehpost.co]
EmoticonEmoticon