Banjir di Aceh Timur, Jalan Banda Aceh-Medan Hanya Bisa Dilalui Bus



ACEHXPress.com | Bencana banjir terjadi di 7 Kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Di Aceh Timur, banjir membuat Jalan Banda Aceh-Medan tak bisa dilalui sejak Selasa (23/12) kemarin. Hanya truk atau kendaraan besar yang bisa lewat.

"Di Jalan Banda Aceh-Medan nggak bisa dilewati mobil. Kalau lewat mogok. Ojek tenggelam, yang bisa lewat cuma truk atau bus," kata salah seorang warga Khairatul Ulya (24), saat dihubungi, Rabu (24/12/2014).

Khairatul Ulya atau disapa Lia tinggal di Kecamatan Peureulak, Aceh Timur dekat Jalan Banda Aceh-Medan. Menurutnya, jalan besar yang menghubungkan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara itu tergenang banjir terjadi sejak Selasa (23/12) kemarin.

"Di samping jalan banjirnya lebih tinggi, sedada," ujar wanita yang bekerja di Puskesmas itu.

Menurut Lia, banjir di Peureulak sudah terjadi sejak Senin (22/12) akibat luapan Sungai Peureulak juga intensitas hujan yang tinggi dan tak kunjung berhenti. Sungai yang meluap itu merendam Jalan Banda Aceh-Medan sehingga tak bisa dilewati.

"Kemarin sudah surut. Tadi malam pukul 02.00 WIB mulai tinggi lagi, lebih parah dari yang kemarin. Hujan 24 jam nggak berhenti, sekarang ya masih hujan," ucapnya pukul 20.15 WIB.

"Warga rata-rata mengungsi ke masjid atau rumah saudara, ada juga rumah sakit. Saya alhamdulillah nggak ngungsi. Tinggi se-paha tapi ada tingkat dua," ucapnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, merilis ada 7 kabupaten di Aceh yang terendam banjir sejak Minggu (21/12). Banjir merendam 73 kecamatan di 7 kabupaten yaitu Kab. Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Pidie, Lhokseumawe, dan Banda Aceh. 

Daerah yang parah terendam banjir adalah di Aceh Timur dan Aceh Utara yang mencapai tinggi 50-400 cm. Data sementara yang dihimpun oleh BPBD, jumlah pengungsi mencapai 120.966 jiwa atau 20.570 KK. [detik[


EmoticonEmoticon