Joel Pasee (kiri) sedang bersama Ramlan Yahya (kanan) yang juga penyanyi Aceh. |
"Saya suka Turki karena bangsa besar ini telah menjalin hubungan dengan Aceh sejak ratusan tahun lalu. Dalam acara ini saya akan menyanyikan lagu yang berkenaan dengan sejarah Aceh serta ikut memandu acara," kata Joel Pase yang juga seorang guru.
Joel Pase adalah seorang guru yang menyukai sejarah. Bakat seninya membuatnya terjun ke dalam dunia musik khas Aceh sejak beberapa tahun lalu. Seniman yang guru dan pencinta sejarah, Joel Pase ingin pada suatu masa bisa membuat konser di Istanbul.
"Karena Istanbul adalah bekas ibukota dunia tatkala dipimpin Islam dan juga sekarang Istanbul telah dinyatakan sebagai kota budaya di Eropa, dan dari kota itulah Khalifah Truki Usmani memerintahkan caendikiawan menuju Bandar Aceh Darussalam, maka saya berkeinginan pada suatu saat nanti akan membuat konser di Istanbul, insyaallah," tegas Joel Pase.
Aktivis di PuKAT, Thayeb Loh Angen mengatakan bahwa acara Travelog Aceh ke Istanbul merupakan sebuah program kerja sama antara PuKAT dengan YTB (T.C. Başbakanlik) Yurtdişi Türkler ve Akraba Topluluklar Başkanliği. Acara ini adalah kelanjutan daripada berkunjungnya Ariful Azmi Usman ke Istanbul selama Agustus 2014 dalam rangka program Harman Intership.
"Kita membuat empat kali acara seperti ini. Pertama di ACC Sultan II Selim pada 25 Desember 2014 pukul 19:30 WIB, pada 8 Januari 2015 di Auditorium FKIP Unsyah pukul 9:30 WIB, pada 20 Januari 2015 di SMA N 1 Peukan Bada Banda Aceh pukul 9:30 WIB, dan terakhir di Aula FISIP Unimal Lhokseumawe pada 10 Februari 2015 pukul 9:30 WIB," kata Thayeb.[tgj]
EmoticonEmoticon