Dampak Dari Kemajuan Teknologi Yang Terlalu Pintar

ilustrasi
AcehXPress.coKemajuan dalam bidang teknologi sangat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bantuan dari teknologi yang ada disekitar kita, kita dapat melakukan kegiatan dengan lebih mudah. Tetapi, ada beberapa dampak yang akan menimpa kita jika terlalu bergantung pada teknologi. Berikut ini saya berikan penjelasan tentang maksud dari topik artikel kali ini.

Secara tidak sadar komputer sekarang ini semakin tajam dan bervariasi. Mereka dapat merasakan lingkungan sekitar, memecahkan masalah yang rumit, dan membuat penilaian dan belajar dari pengalaman. Kita pun terkesima dengan hal-hal tersebut, dan mulai menyerahkan tugas-tugas yang rumit yang biasa kita kerjakan kepada teknologi. Tapi jangan sampai kita tertipu dengan kecanggihannya, karena ada sisi gelap dari hal tersebut.


Bukti telah mengatakan bahwa fungsi otak kita akan semakin menurun jika kita terlalu bergantung kepada teknologi. Bukannya memajukan kita, software yang pintar dapat membuat kita bodoh. James Bright (1950), seorang professor sekolah bisnis Harvard menyatakan bahwa jika "kita terlalu bergantung pada hal-hal yang praktis ataupun teknologi, manusia dapat mengalami “de-skill” (penurunan kemampuan) ketimbang “up-skill”(peningkatan kemampuan)."

Seiring dengan berjalannya waktu, hal-hal tersebut sudah merambah dunia kerah-putih. Software sekarang sudah dapat melakukan analisis dan membuat keputusan yang biasanya dilakukan oleh manusia. Selain itu, computer juga sudah merambah sampai kepada para pilot, dokter, dan arsitek.

Pada tahun 2007, saat sedang melaksanakan program doctoral pada Sekolah Insinyur Universitas Cranfield, Ebbatson melakukan sebuah eksperimen terhadap pilot-pilot pesawat. Dia meminta mereka untuk melakukan maneuver yang sulit dengan sebuah simulator pesawat dengan kerusakan pada mesin untuk mendarat pada air. Lalu dia mengukur kemampuan mereka, seperti ketepatan mereka dalam mempertahankan kecepatan.

Ketika dilakukan perbandingan dengan pengalaman terbang sang pilot, dia menemukan hubungan yang sangat kuat antara kemampuana pilot dalam mengontrol pesawat dengan jumlah waktu pilot saat mengendalikan pesawat secara manual. Dia mengatakan bahwa, kemampuan menerbangkan pesawat menurun cukup drastis jika tidak ada pelatihan intensif.

Sepuluh tahun yang lalu, ilmuan dari Universitas Utrech, Belanda juga melakukan eksperimen. Hasilnya, orang-orang yang menggunakan software yang sederhana menghasilkan sedikit kesalahan dan memiliki bakat yang lebih baik dalam bekerja, hal ini berbanding terbalik dengan mereka yang menggunakan software yang rumit.

Tetapi hal ini dapat diatasi dengan metode “the decision loop.” Pada model ini, software memiliki peran yang hanya sebagai alat bantu. Sehingga mereka hanya kita perlakukan sebagai partner dan bukan “sang pembuat keputusan.”

John Lee mengatakan, “pendekatan otomatis yang sedikit, dimana kita meletakkannya sebagai pengkritik, lebih menghasilkan kesuksesan yang lebih tinggi” ketimbang melatakkannya sebagai pembuat penilaian dengan kalkulasi mesin.

Itulah sedikit penjabaran dari saya tentang dampak teknologi jika digunakan secara berlebihan. Setuju atau tidak sebenarnya ini adalah fakta dan harus kita terima. Apalagi jika kita mengingat anak-anak usia TK dan SD yang lebih sering bermain dengan gadget mereka ketimbang dengan teman-teman sebaya mereka sendiri. [Merdeka]


EmoticonEmoticon