Foto dokumen, Tarmizi sedang mengaji di meunasah. |
Namanya
Tarmizi, mantan kombatan muda dengan paras wajah yang tampan ini kerap disapa Panyang. Wajar saja mereka menyapanya
dengan sebutan demikian, Panyang jika diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki
arti Tinggi, lelaki ini memang memiliki badan yang tinggi dan postur tubuh yang
tegap. Dimata eks kombatan, Tarmizi terlihat santun dan berwibawa tidak hanya
pasca damai, namun sosok Tarmizi sudah dikenal baik sejak masih menjabat
sebagai mantan Komandan Kompi D distrik 1 wilayah Samudera Pasee masa konflik
menyelimuti Tanah Rencong.
Tarmizi 'Panyang' |
Dengan
niat memperjuangkan aspirasi rakyat Tarmizi ‘Panyang’ bergabung dengan GAM, perdamaian
yang terjadi tidak pernah terpikirkan olehnya saat itu. Namun kini dirinya
sudah terpilih sebagai wakil rakyat, saatnya memperjuangkan aspirasi rakyat
dengan cara yang berbeda, tidak dengan perang senjata tapi melalui perang
politik.
“Saya
akan berusaha semampunya untuk berjuang di parlemen dengan harapan ingin
membuat Rakyat Aceh sejahtera yangg terutama sekali Aceh harus menjalankan
syari'at Islam secara Qaffah, karena itulah bagian dari cita-cita kita dulu.
Kita harus kembalikan kedaulatan Aceh secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan,
karena itu juga cita-cita perjuangan Aceh,” ujar Tarmizi kepada AcehXPress.com, Sabtu siang 04 Oktober 2014.
Tarmizi bersama mahasiswa KPM STAIN Malikussaleh |
Imran
Nisam, salah seorang sahabat Tamizi Panyang kepada AcehXPress.com menceritakan,
Brimob merupakan nama regu pasukan GAM yang sangat terkenal saat itu di
seputaran Sawang hingga ke perbatasan Bireuen. Tahun 2002, kata Imran, regu
pasukan Brimob dipimpin oleh Mutamimi atau yang dikenal dengan sebutan Inggreh
Sawang.
“Saat
itu Panyang mulai mendapat kepercayaan dari Danki Mutamimi dan akhirnya Panyang
mendapat kepercayaan dari pimpinan untuk menjadi Danki, sementara Inggreh ditarik
menjadi Pang sagoe Tgk Lhok Drien,” kenang Imran kepada AcehXPRess.com.
Tarmizi (berdiri paling kiri rambut panjang) saat masih konflik |
“Panyang
adalah bagian dari prajurit lapangan yang sudah merasakan dan mengalami pahit
dan sedih saat berada dalam hutan dulu, kami percaya Panyang adalah Kombatan yang
cerdas dan berintegritas, dan tanggung jawab,” tutup Imran.
Seperti
diketahui, Tarmizi Panyang merupakan mantan Kombatan GAM termuda yang berasal
dari Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Panyang memperoleh 14.831 suara dari dapil 5
(lima) Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Selamat atas pelantikannya! [Diana Saputri – Chairul Bahri]
EmoticonEmoticon