Presiden SBY bersalaman dengan Fajrika |
AcehXPress.com | Memiliki semangat tinggi untuk maju dan merubah nasib kehidupan rupanya sangat tergambar pada sosok Fajrika.
Siswa asal Aceh ini berhasil menjadi pasukan pengibar bendera di Istana Negara saat 17 Agustus 2012 lalu. Lelaki 17 tahun itu datang dari sebuah desa kecil di kabupaten Aceh yakni suku Gayo.
Seluruh keluarga bahkan warga suku Gayo sangat terharu karena Fajrika dapat lolos dan terpilih sebagai CAPASNAS "Calon Pakibraka Nasional" mewakili kabupaten Bener Meriah dan lanjut mewakili Banda Aceh tingkat Provinsi.
Tak ada rasa gugup yag menyelimuti diri Fajrika. Ia tetap tenang bahkan percaya diri saat mengikuti seleksi. Ia juga sangat bangga karena menjadi anak suku Gayo pertama yang berhasil lolos menjadi pasukan paskibraka tingkat nasional.
Menjelang keberangkatan ibunda Fajrika sedang dalam kondisi tidak sehat. Namun Fajrika tetap profesional dan berangkat menuju Istana Negara di Jakarta.
Saat pengukuhan berlangsung Presiden SBY menyampaikan kebanggaannya pada sosok Fajrika yang tangguh. Dalam hatinya Fajrika sungguh bahagia dan ia ingin ibunya tahu bahwa Presiden Republik Indonesia begitu bangga pada dirinya.
Menjelang detik-detik pengibaran bendera, kabar duka menghampirinya: ibunda tercinta telah pergi untuk selama-lamanya. Fajrika bagai tersambar petir siang bolong, kaget dan lemas rasanya. Berkat support dari teman-teman, Fajrika terus maju dan mengibarkan bendera.
"Ibu ku kibarkan sangkakala untukmu di sana, aku ingin kau bangga dengan langkah yang telah mengantarkan aku sampai sini", tutur Fajrika. [Drm]
EmoticonEmoticon