Di Meulaboh Uang Anak Yatim Korban Tsunami di Potong Rp.1 Juta

Ilustrasi
AcehXPress.co| Meulaboh – Keluarga korban tsunami di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, mempertanyakan adanya kebijakan pemotongan bantuan beasiswa untuk anak yatim piatu korban tsunami yang sudah dialokasikan pemerintah Rp1,8 juta per jiwa.

“Harusnya seperti tahun sebelumnya anak yatim piatu mendapatkan Rp1,8 juta per jiwa, hari ini waktu saya membawa adik mengambil dana itu di Bank Aceh cuma dikasih Rp900 ribu, kemudian dipotong lagi Rp100 ribu untuk uang buku,” kata Rahmad, keluarga anak yatim korban tsunami di Meulaboh, kemarin.

Pemerintah Aceh setiap tahun menyediakan dana APBA untuk program bantuan beasiswa pendidikan anak yatim piatu korban tsunami 2004. Dana tersebut dikelola melalui Dinas Pendidikan yang disalurkan melalui Bank Aceh setiap tahunnya.

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 463/826/2013 mengalokasikan dana untuk 116.568 anak yatim, yatim piatu se- Aceh senilai Rp209,8 miliar. Untuk penyaluran tahap pertama dana tersebut baru dapat dicairkan pada Desember 2014.

Menurut Rahmad, dana tersebut sengaja dipermaikan dengan menglur waktu sehingga habis masa anggaran 2014, karenanya Gubernur Aceh Zaini Abdulah  didesak segara menyelesaikan persoalan ini kepada instansi terkait sehingga tidak terkesan anak yatim dibohongi.

“Inikan program gubernur dan wakil gubernur, kita mengharapkan benar-benar dilaksanakan, kalau memang ada pihak tertentu sengaja mempermainkan dana untuk anak yatim ini harus segera ditindak,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, program beasiswa anak yatim merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Gubernur Zaini Abdulah dan Wagub Muzakir Manaf, dengan bantuan ini komunitas anak yatim terbantu dalam meniti pendidikan.

Menurut Rahmad, di akhir-akhir tahun demikian akan sulit dilakukan pencairan tahap kedua terkait dana bantuan pemerintah Aceh kepada anak yatim ini, sementara tahun 2013 silam di Aceh Barat dapat diterima secara penuh oleh yang berhak.

“Saya selalu mendampingi adik yang masih SD, orang tua meninggal saat tsunami kemarin, karena itu kita harapkan pemerintah jangan membuat anak yatim kecewa,” katanya menambahkan. [WOL]


EmoticonEmoticon