ACEHXPress.com | Dua anggota Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia Wilayah Sumatera Barat, Muhammad Fadhli dan Dilla Rahmi, berhasil meraih juara lomba film dokumenter dan poster bertema Disabilitas.
Hadiah diserahkan Menteri Sosial RI diwakili Suwena Sitepu, Kepala Bagian KOAHA Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Rabu (10/12), di auditorium Gubernuran Provinsi Sumatera Barat bersamaan peringatan puncak Hari Disabilitas Internasional Tingkat Provinsi Sumatera Barat dan Kota Padang.
Muhammad Fadhli dan Dilla Rahmi masing-masing meraih Juara 2 dalam lomba yang berbeda. Muhammad Fadhli Juara 2 Lomba Pembuatan Film Dokumenter dengan judul “Inklusi: LUSI”, sebuah film berdurasi 5 menit yang merekam kehidupan sehari-hari seorang gadis remaja difabel namun sarat prestasi.
“Lewat film pendek ini saya ingin mengatakan kepada publik bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk mengukir prestasi, namun sebuah kekuatan diri yang tersembunyi,” kata Muhammad Fadhli, Kamis (11/12), di Padang.
Sementara Dilla Rahmi yang juga mahasiswa semester tujuh Fakultas Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Padang (UNP) ini, meraih Juara 2 Lomba Cipta Poster bertema Disabilitas dengan mengusung tema “Advokasi Disabilitas”, judul karya “Give Me Believe”.
“Saya bersyukur atas prestasi ini, dan terima kasih kepada orang-orang yang selama ini mendukung dan memberikan semangat buat saya,” ujar Dilla Rahmi.
Koordinator FAM Wilayah Sumatera Barat, Denni Meilizon, memberikan apresiasi atas prestasi Muhammad Fadhli dan Dilla Rahmi yang telah mengharumkan nama FAM Indonesia. FAM Sumatera Barat mempunyai tradisi bahwa setiap anggota harus tumbuh dengan saling membesarkan, menguatkan dan memberikan dorongan untuk maju dan menggapai prestasi.
“Semoga prestasi ini terus ditingkatkan untuk kompetisi-kompetisi berikutnya,” kata Denni Meilizon, penulis buku puisi “Siluet Tarian Indang” dan sejumlah buku puisi lainnya.
Sekjen FAM Indonesia, Aliya Nurlela secara terpisah mengucapkan selamat kepada Muhammad Fadhli dan Dilla Rahmi atas prestasi yang diraihnya. Meski FAM Indonesia sebuah komunitas kepenulisan, namun FAM Pusat selalu memberikan dorongan kepada anggotanya untuk mengukir prestasi di berbagai bidang.
“Prestasi itu tentu tidak saja di bidang tulis-menulis, tetapi banyak lainnya. Setiap anggota FAM Indonesia sangat dianjurkan menggali potensi diri mereka, mana tahu bakatnya bukan menulis tetapi ada yang lebih baik dari itu,” ujar penulis novel “Lukisan Cahaya di Batas Kota Galuh” itu.
Namun demikian, FAM Indonesia tetap fokus membina anggotanya untuk menekuni membaca buku dan menulis karangan, sebab keterampilan menulis bisa dilatih dan kemampuan itu dapat mendukung bakat-bakat lainnya dalam diri setiap anggota FAM Indonesia.
“Semoga prestasi Muhamamd Fadhli dan Dilla Rahmi ikut membangkitkan semangat anggota FAM Indonesia lainnya untuk terus berkarya dan berkompetisi,” tambahnya.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Sumatera Barat kali ini dilaksanakan dengan sangat meriah dan penuh apresiasi. Hadir para pegiat sosial, guru-guru SLB, pejabat berwenang di bidang sosial kemasyarakat, pendidikan dan terutama anak-anak asuh dari berbagai daerah. Pada kesempatan tersebut ditampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya baik berupa tarian, musik dan sejumlah kesenian lainnya. [Diana Saputri]
EmoticonEmoticon