AcehXPress.com | Jakarta - Tidak semua orang bisa berkesempatan menjadi anggota paduan suara di Istana Negara bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memperingati HUT RI ke-69.
Terpilih menjadi bagian dari acara kenegaraan tersebut menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Bagaimana tidak, anggota paduian suara pun juga melalui seleksi di tiap provinsi.
Seperti anggota paduan suara dari Palu, Sulawesi Tengah, Apriatmer Thomas, dirinya sebagai anak bangsa merasakan luar biasa menjadi anggota paduan suara di Istana Negara.
"Tidak semua orang Indonesia bisa masuk ke Istana. Padahal, kita tidak tinggal di Jakarta, melainkan dari Palu. Ini merupakan suatu kebanggaan dan bisa berkumpul dengan anggota paduan suara di semua daerah Indonesia," ujar mahasiswa Universitas Tadulako jurusan Ekonomi Akuntansi itu, usai upacara peringatan HUT RI ke-69, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2014).
Selain itu, anggota paduan suara yang berasal dari Padang, Sumatera Barat Randy Saputra mengatakan, dari total 132 orang anggota paduan suara ini, tidak hanya sekedar menyanyi saja, tapi juga sebagai ajang pertukaran budaya.
"Kita bisa mengenal budaya lain, masyarakat, daerah, pariwisata, dan kuliner," ucap mahasiswa Universitas Andalas itu.
Kemudian, menurut anggota paduan suara yang berasal yang sama dengan Apriatmer, yaitu Oktavian Mangela, awalnya seleksi menjadi anggota paduan suara di Istana Negara diadakan oleh tiap Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tiap masing-masing provinsi, dan sesuai dengan unit suara, seperti sopran, alto, tenor, dan bass.
"Ada juga yang dapat rekomendasi dari kampus, independen, dan ada juga yang langsung dari Dinas Kabupaten/Kota," ungkap mahasiswa Universitas Tadulako, jurusan Kimia itu.
Oktavian melanjutkan, dari total anggota paduan suara mulai dari SMP hingga mahasiswa yang berjumlah 132 orang itu, mereka menyanyikan sembilan buah lagu, di antaranya adalah lagu Hari Merdeka, Syukur, Bendera Merah Putih, dan alain sebagainya.
"Selain itu, kami juga menyanyikan lagu-lagu daerah, seperti dari Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Papua," tutur Cowok yang memiliki suara Tenor tersebut.
Ketika ditanya mengenai kesulitannya, mereka sepakat tidak ada apa-apa, melainkan dibawa enjoy.
"Paling karena jadwalnya padat, karena satu hari bisa latihan lima lagu. Masa pelatihan ini dimulai sejak 2 Agustus hingga 16 Agustus," ujar serempak. [okezone]
Terpilih menjadi bagian dari acara kenegaraan tersebut menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Bagaimana tidak, anggota paduian suara pun juga melalui seleksi di tiap provinsi.
Seperti anggota paduan suara dari Palu, Sulawesi Tengah, Apriatmer Thomas, dirinya sebagai anak bangsa merasakan luar biasa menjadi anggota paduan suara di Istana Negara.
"Tidak semua orang Indonesia bisa masuk ke Istana. Padahal, kita tidak tinggal di Jakarta, melainkan dari Palu. Ini merupakan suatu kebanggaan dan bisa berkumpul dengan anggota paduan suara di semua daerah Indonesia," ujar mahasiswa Universitas Tadulako jurusan Ekonomi Akuntansi itu, usai upacara peringatan HUT RI ke-69, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2014).
Selain itu, anggota paduan suara yang berasal dari Padang, Sumatera Barat Randy Saputra mengatakan, dari total 132 orang anggota paduan suara ini, tidak hanya sekedar menyanyi saja, tapi juga sebagai ajang pertukaran budaya.
"Kita bisa mengenal budaya lain, masyarakat, daerah, pariwisata, dan kuliner," ucap mahasiswa Universitas Andalas itu.
Kemudian, menurut anggota paduan suara yang berasal yang sama dengan Apriatmer, yaitu Oktavian Mangela, awalnya seleksi menjadi anggota paduan suara di Istana Negara diadakan oleh tiap Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tiap masing-masing provinsi, dan sesuai dengan unit suara, seperti sopran, alto, tenor, dan bass.
"Ada juga yang dapat rekomendasi dari kampus, independen, dan ada juga yang langsung dari Dinas Kabupaten/Kota," ungkap mahasiswa Universitas Tadulako, jurusan Kimia itu.
Oktavian melanjutkan, dari total anggota paduan suara mulai dari SMP hingga mahasiswa yang berjumlah 132 orang itu, mereka menyanyikan sembilan buah lagu, di antaranya adalah lagu Hari Merdeka, Syukur, Bendera Merah Putih, dan alain sebagainya.
"Selain itu, kami juga menyanyikan lagu-lagu daerah, seperti dari Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Papua," tutur Cowok yang memiliki suara Tenor tersebut.
Ketika ditanya mengenai kesulitannya, mereka sepakat tidak ada apa-apa, melainkan dibawa enjoy.
"Paling karena jadwalnya padat, karena satu hari bisa latihan lima lagu. Masa pelatihan ini dimulai sejak 2 Agustus hingga 16 Agustus," ujar serempak. [okezone]
EmoticonEmoticon