Seorang warga tengah mencoba mobil tenaga surya rakitan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah, Banda Aceh, yang diluncurkan saat yudisium mahasiswa di kampus itu, Senin (1/12). |
Mobil tanpa dinding dan berbangku satu itu dipamerkan dalam acara yudisium mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah di pekarangan kampusnya, di Darussalam, Senin (1/12). Mobil yang terlihat sederhana itu bisa diuji oleh siapa saja. Bahkan, mahasiswa berkeliling dengan mobil yang dirakit selama tiga hari itu.
“Tapi ini belum sempurna karena mobilnya belum bisa berjalan mundur, apalagi pembuatannya buru-buru,” kata seorang mahasiswa jurusan Teknik Mesin, Al Furqan, yang ikut merakit mobil tersebut.
Mobil itu dipasang empat panel surya di bagian atap dan belakang, pengendali cas surya, motor, empat baterai, dan empat roda.
“Cara kerjanya, setelah panel surya menyerap cahaya, kemudian diserap pengendali cas surya, lalu ke baterai, pengontrol, lalu ke gas untuk pengatur dan baru ke motor yang menggerakkan,” jelas Furqan.
Mobil yang masih dengan kekuatan dua transmisi itu harus menggunakan tenaga listrik untuk pemakaian pada malam hari.
Ditambahkannya, konsep perakitan mobil itu dikerjakan bersama enam rekannya dibantu oleh dosen. Salah satu alasannya ialah adanya kenaikan harga BBM bersubsidi dan untuk mengurangi polusi udara.
Mobil surya ini dirakit tujuh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Unsyiah, yaitu Al Furqan, Yasir Arafat, Khalil Fasmi, Reza Al Furqa, Marzatillah, Reza Fahlevi dan Moerizal. Mereka dibantu dosen pembimbing, Muhammad Tajudin, dan dosen lainnya.
Muhammad Tajudin, mengatakan, mobil ini merupakan tahap awal karena desainnya belum sempurna. Mobil ini dikerjakan sesuai dengan kemampuan mereka sendiri, termasuk dana. Perakitan mobil ini menghabiskan dana hampir Rp 20 juta.
“Kami masih menggunakan dana sendiri. Jadi, belum ada dari pemerintah seperti daerah lain yang sudah mendapat dukungan dana pemerintah,” ungkapnya.
Ditambahkannya, ide pembuatan mobil yang bisa menghemat BBM ini datang dari sejumlah dosen di bidang elektronik. “Ini juga karena efek kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Menurutnya, konsep pembuatan mobil ini selain untuk mengurangi polusi, juga diproyeksikan untuk kebutuhan enam tahun mendatang apabila BBM kian kritis.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan dari pemerintah agar mobil tenaga surya ini bisa dikembangkan lebih lanjut. [Analisa]
EmoticonEmoticon