Jalan Kecamatan Lhoksukon Tak Kunjung Diperbaiki

Masyarakat tengah melintasi jalan Kecamatan Lhoksukon Aceh Utara
 yang rusak parah, Jumat (7/11). Analisa
AcehXPress.coLhoksukon - Sepanjang 12 kilometer jalan Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, tak kunjung diperbaiki. Padahal, di jalan tersebut sudah sering jatuh korban. Menurut warga, jalan rusak akibat sering dilintasi truk pengangkut galian C.
“Hampir setiap hari belasan truk pengangkut galian C melintasi jalan ini. Selain sering jatuh korban, jika musim kemarau warga yang rumahnya di pinggir jalan harus menghirup debu setiap kendaraan melintas,” ujar penduduk setempat, Rusdi (30), kepada Analisa, Jumat (7/11).
Menurutnya, masyarakat sudah beberapa kali melakukan protes dengan cara menanam pohon pisang di jalan. Namun, protes itu tidak ditanggapi pemerintah. Masyarakat sangat mengharapkan agar jalan tersebut segera diaspal agar tidak lagi tajuh korban mengingat jalan tersebut dimanfaatkan untuk mengangkut hasil kebun ke pusat Kecamatan Lhoksukon. 
Tokoh masyarakat Lhoksukon yang juga anggota DPRK Aceh Utara dari Partai Amanat Nasional (PAN), Saifullah, mengatakan, Pemkab Aceh Utara melalui dinas terkait pernah berjanji kepada masyarakat akan memperbaiki jalan tersebut saat unjuk rasa warga beberapa waktu lalu. Tapi, hingga sekarang belum ada realisasinya.
“Jalan penghubung kecamatan tersebut rusak berat, diperparah lagi terkena musim hujan yang mengguyur Lhoksukon beberapa minggu terakhir ini. Jalan itu merupakan akses utama antarkecamatan dan kabupaten. Selain itu, jalan poros itu merupakan satu-satunya jalan yang digunakan warga di 12 gampong (desa) untuk menuju kota kecamatan dan kabupaten,” katanya.
Jalan kecamatan sepanjang 12 kilometer itu melintasi beberapa desa, yaitu Ule Tanoh, Ule Gunong, Arongan, Lhokseuntang, Seunubok Dalam, Mata U, Mata Ie, Blang Rubek, Teupin Keube, Buket Hagu, Tualang Tuha, dan Desa Lhok Kareung.
“Masyarakat meminta jalan penghubung kecamatan ini segera diperbaiki seperti yang dijanjikan. Kami butuh bukti, bukan hanya janji. Seharusnya jalan milik provinsi ini sudah selayaknya untuk diprioritaskan mengingat peran pentingnya dalam perekonomian masyarakat, “tambahnya.
Menurut Saifullah, jika jalan tersebut dibiarkan, tingkat perekonomian masyarakat sekitar akan terganggu. Sebab, jalan ini selain dilalui oleh angkutan sawit, juga dilewati oleh truk galian C, angkutan sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Aceh Utara dan lainnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Aceh Utara, Risawan Bentara, saat dihubungi Analisa menyarankan untuk menghubungi Dinas Bina Marga setempat,  yang sayangnya tidak berhasil diuhubungi. [Analisa]

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv