Pangdam: Kondisi Keamanan Aceh Bisa Berubah Setiap Saat

AcehXPress.coBanda Aceh - Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto mengatakan, meskipun kondisi keamanan di Aceh saat ini cukup kondusif, namun bisa saja berubah setiap saat menjadi rawan dan menimbulkan ancaman.

"Hal ini menuntut satuan jajaran Kodam IM untuk selalu siaga dan waspada dengan mempersiapkan prajuritnya setiap saat mampu digerakkan dengan cepat menuju titik atau wilayah yang memerlukan penanganan," katanya pada upacara pembukaan latihan Bataliyon Tim Pertempuran (BTP) di lapangan Yon 115/ Macan Leuser, Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan, Rabu (3/12).

Pembukaan latihan tempur ini ditandai dengan penyematan tanda kepada perwakilan peserta latihan oleh Pangdam Agus Kriswanto.

Menurut Pangdam, tujuan latihan BTP yang dilaksanakan ini agar dapat menjadi salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan tempur tingkat perorangan sampai dengan satuan melalui kerjasama kecabangan yang terorganisir dalam menyelenggarakan operasi tempur yang didukung operasi intelijen dan teritorial.

Dia mengatakan, latihan BTP terdiri dari bataliyon infantri yang diperkuat unsur kecabangan Kavaleri, Armed, Zipur dan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tempur diberbagai medan dalam wilayah Indonesia dan Aceh khususnya.

Pangdam yang didampingi para perwira Kodam IM dan Dandrem 012/Teuku Umar berharap, para prajurit dapat bekerja sama dengan baik sehingga latihan dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

Dikatakannya, dari berbagai pengalaman, operasi militer yang berhasil selalu melibatkan berbagai kecabangan yang disesuaikan dengan lingkup operasi yang diemban.

"Para prajurit dalam melaksanakan latihan harus memperhatikan faktor keamanan, baik personel maupun materil, sebelum dan sesudah pelaksanaan latihan, guna menghindari kecelakaan latihan (zero accident)."

Ia juga meminta prajurit agar menjalin komunikasi yang harmonis dengan masyarakat terutama di daerah latihan.

Selain itu, Pangdam selaku Pimpinan Umum Latihan (PIMUMLAT) menekankan kepada prajurit untuk mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dalam latihan ini, sehingga kesalahan yang diperbuat dalam latihan tidak akan terjadi pada pelaksanaan operasi yang sebenarnya nanti.

Sementara itu, Komandan Latihan Kolonel Inf Sugiyono dalam laporannya mengatakan bahwa pelaksanaan latihan yang dimulai tanggal 3 hingga 9 Desember 2014 di Kota Fajar Kecamatan Kluet Utara melibatkan 1.202 personil yang terdiri dari 200 orang penyelenggara dan 1.002 orang pelaku.

"BTP adalah latihan taktis dengan pasukan dan bersifat satu pihak dikendalikan, dengan metoda driil tempur," ujarnya.

Sugiyono menerangkan, sasaran latihan secara kualitatif antara lain mampu melaksanakan prosedur pimpinan pasukan, merencanakan, melaksanakan operasi dan kodal, mengorganisir serta memadukan kekuatan unsur Satpur, Banpur dan Satbanmin dalam operasi.

Selain itu, tambahnya, prajurit juga harus mampu dalam menerapkan tehknik dan taktik infantri dalam operasi melawan insurjensi. Mampu memadukan dan menerapkan aspek tempur, intelijen, teritorial dan administrasi serta melaksanakan kerjasama antar kecabangan dalam mendukung operasi.

Upacara pembukaan latihan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Aceh Selatan KamarsyahWakapolres Aceh Selatan, Kompol Siswoyo,SIK dan sejumlah Kepala SKPK jajaran Pemkab setempat, serta para camat dan para kepala desa/keucik se-Aceh Selatan.

Sumber:Antara


EmoticonEmoticon