XPresiana | Melihat dan mencermati banyaknya kenderaan berotor plat non-BL (khususnya BK)yang beroperasi di wilayah Aceh, maka sungguh ironis dan merugikan Aceh dari segi Pendapatan Asli Daerah(PAD), dimana penggunanya orang Aceh, bisnis/kerja di Aceh, jalan-jalan di Aceh dan tinggal di Aceh, sementara bayar pajak kenderaan keluar Aceh khususnya Sumatera Utara (Sumut).
Ada anggapan bahwa sulitnya menggunakan plat BL bila berada di wilayah Sumut diantaranya adanya razia oleh polisi Sumut yang mencari-cari kesalahan (irrasional error), mudahnya transaksi jual beli kenderaan bermotor dengan plat BK, harga yang murah dan berbagai kemudahan lainnya membuat warga Aceh beralih ke plat BK.
Bila kita cermati mengapa polisi Sumut berani melakukan diskriminasi terhadap pengguna plat BL di wilayah Sumut, sementara plat BK bebas berlalu lalang di Aceh yang notabenenya orang Aceh sendiri ?.
Oleh karena itu, yang terhormat bapak Gubernur Aceh dan Kapolda Aceh, harus segera membuat suatu terobosan/kebijakan yang tepat-cepat-mudah-komprihensif-dan terukur, yang melibatkan seluruh pemangku jabatan/kepentingan di Aceh, sekaligus mengambil tindakan keras dan tegas (crackdown) terhadap semua kenderaan khususnya plat BK yang beroperasi di Aceh ; adanya razia rutin kelengkapan surat kenderaan bermotor, aturan berlalu lintas, parkir di area terlarang/salah parkir, kelengkapan kotak P3K, tabung pemadam kebakaran, palang segitiga darurat, dan hal-hal lain yang dianggap perlu guna menertibkan ruang gerak plat non-BL yang beroperasi di Aceh. Sehingga pengguna yang notabenenya orang Aceh diharapkan dapat segera memutasi plat non-BL ke BL dengan penuh kenyamanan/keamanan dan berdaya saing.
Himbauan bukan suatu solusi yang tepat dan cepat untuk saat ini di Aceh terhadap persoalan tersebut. Adanya wacana Pemerintah Aceh dan DPRA untuk menurunkan Biaya Balik Nama Kenderaan Bermotor (BBNKB) di Aceh dari 13% menjadi 10% di akhir tahun 2014 ini ditanggapi positif oleh berbagai pihak di Aceh guna mendorong peningkatan nilai transaksi otomotif yang dapat menumbuhkan perekonomian dan PAD Aceh…semoga.! [tgj]
Oleh: Musliadi Penulis merupakan warga Aceh tinggal dan bekerja di Rumah Sakit Pemerintah Kuwait.
***
Caranya sangat mudah, klik: Tulis
EmoticonEmoticon