Ilustrasi |
Atas dasar itu, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengajak investor swasta Australia untuk menaruh investasi di Aceh. Pemerintah Aceh siap memfasilitasi dan memberikan investor fasilitas untuk mengembangkan peternakan terpadu sapi di Aceh.
Menurut Gubernur, Pemerintah Aceh sudah menyiapkan rancangan kawasan penggemukan sapi di beberapa daerah untuk kemudian dijadikan sebagai kawasan peternakan sapi terpadu.
"Dengan adanya kerjasama investor dari Australia, branding 'Aceh Halal Meat' akan menjadi pilihan utama dalam pasar daging merah dunia," kata Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, di Banda Aceh Senin (29/9).
Lanjutnya, untuk para investor, pemerintah sudah menyiapkan beberapa rancangan untuk memudahkan dan mempercepat proses penanaman modal di Aceh.
Sementara itu Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty mengatakan Aceh mempunyai banyak potensi yang lebih baik dari daerah lain di Indonesia dalam hal perternakan sapi.
"Aceh memiliki prospek yang sangat baik untuk menjadi kawasan industri sapi kelas dunia (world-class beef industry), karena beberapa faktor yang mendukung, seperti iklim, luas tanah, prasarana dan stok bahan makanan sapi organik," imbuhnya.
Menurut Greg Moriarty, target penggemukan sebanyak 1.5 Kg per hari bagi setiap ekor sapi bukanlah suatu hal yang mustahil di Aceh. Hal ini karena didukung ketersediaan stok makanan dan pelatihan perawatan sapi yang professional.
Kata Greg Moriarty, pemerintah Australia berkomitmen untuk Aceh dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Pihaknya berjanji akan memberi pemahaman yang lebih baik di hadapan para investor Australia tentang situasi dan iklim investasi yang sangat mendukung di Aceh. []
Merdeka
EmoticonEmoticon