Idap Penyakit Langka, Tangan Bocah Ini Berukuran Raksasa

Kaleem
AcehXPress.coBocah asal India, Kaleem, menderita penyakit aneh. Tangan bocah laki-laki berusia delapan tahun itu bengkak, hingga berukuran raksasa. Berat masing-masing tangan bocah malang itu delapan kilogram. Sementara, dari telapak tangan ke ujung jari tengah, panjangnya mencapai tiga belas inci.

Laman Mirror yang dikutip AcehXPress.com, Kamis 21 Agustus 2014, bahkan menulis bocah ini seperti mengenakan sarung tangan kriket. Dengan kondisi itu, dia tidak bisa melakukan sejumlah aktivitas, termasuk mengikat tali sepatu, mengenakan baju dan celana. Hidupnya benar-benar terganggu.

Yang lebih menyedihkan, Kaleem dijauhi banyak teman dan bahkan diolok-olok. "Saya tidak pergi ke sekolah karena guru bilang anak-anak lain takut. Banyak dari mereka mem-bully saya untuk kondisi ini," kata Kaleem.

Tak hanya menolok-olok dan menyebut Kaleem dengan julukan si tangan besar, teman-teman sekolah itu bahkan menyerangnya. "Beberapa di antara mereka benar-benar memukul dan sering mengejar saya."

Kaleem ingin dokter mengoperasi tangannya. Bahkan dia rela jika dokter harus memotong tangan besarnya tersebut. "Saya tidak masalah jika mereka melakukannya tanpa suntikan. Operasi kecil tak jadi soal," kata dia.

Orangtua Kaleem termasuk kalangan miskin papa. Penghasilan keluarga ini hanya sekitar Rp 230 ribu perbulan. Sehingga, tak ada biaya untuk mengobati penyakit yang diderita putra tercinta mereka. Mereka bahkan sudah berusaha keras untuk mencari bantuan, namun upaya mereka tak membuahkan hasil.

Ibu Kaleem, Haleema, mengatakan putranya memang sudah terlihat mengidap kelainan sejak lahir. Perempuan berusia 27 tahun itu mengatakan ukuran tangan putranya itu berbeda dengan bayi-bayi lainnya. "Ketika Kaleem lahir, ukuran tangannya dua kali lipat bayi normal," tutur Haleema.

"Tangannya besar dan jari-jarinya panjang. Awalnya punggung telapak tangannya kecil, tapi mulai tumbuh besar juga dan jari-jarinya juga terus berkembang," tambah Haleema.

Sang ayah, Shamin, yang hanya bekerja sebagai buruh, khawatir anaknya menjadi tak bisa hidup mandiri. Untuk makan saja susah, Kaleem harus disuapi. "Dengan menggunakan dua jari, dia bisa mengangkat sesuatu seperti gelas untuk minum."

Sebenarnya, Shamim sangat ingin membawa anaknya itu berobat ke rumah sakit. Namun apa daya, penghasilannya yang untuk makan saja pas-pasan tak akan cukup untuk membayar biaya.

"Kami ingin membawanya ke rumah sakit, namun ada saatnya ketika uang terlalu rendah, istri saya terpaksa pergi mengemis. Dalam kondisi finansial seperti itu, mendapatkan pengobatan untuk Kaleem sulit dilakukan," tambah Shamim.

Kini, kedua tangan Kaleem terus membesar. Dikhawatirkan semakin membesarnya ukuran tangan itu juga menyebabkan meningkatnya tekanan pada sistem peredaran darah, yang berpotensi memperpendek usia Kaleem.

Menurut ahli kesehatan anak dari Fortis Memorial Research Institute, Krishan Chaugh, penyakit yang diidap kaleem itu aneh dan membingungkan. Namun dia yakin Kaleem menderita penyakit Lymphangioma atau Hamartoma. Keduanya bisa diobati.

Lymphangioma merupakan tumor jinak yang disebabkan dari malformasi kongenital sistem limfatik. Tumor ini biasanya terjadi di kepala, leher, dan ketiak, namun kadang terjadi pada mediastinum, retroperitoneum, dan paha. Sementara, Hamartoma adalah suatu kelainan perkembangan yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari jaringan atau organ yang berasal dari bagian jaringan.

"Kondisi ini terlihat sangat langka dan saya telah menemukan seperti ini sebelumnya. Tanpa pemeriksaan dan tes medis yang bagus, saya tidak bisa yakin 100 persen apa yang terjadi," ujar Chaugh.

Mendengar penjelasan dokter ini, orangtua Kaleem seperti memperoleh semangat baru. Mereka semakin optimis penyakit yang diderita Kaleem bisa disembuhkan. Sehingga mereka bekerja lebih giat untuk mengumpulkan uang, sehingga bisa membiayai pengobatan Kaleem.

"Kami telah mencoba beberapa tempat tapi tidak ada solusi. Tapi saya punya perasaan ada cara untuk mendapatkan sumber daya untuk memberikan kehidupan normal kepada anak saya," demikian kata Shamim. [red | FAP]


EmoticonEmoticon