![]() |
Ilustrasi |
Dilansir Coolsmartphone, Jumat (12/9/2014), dokumen internal yang bersifat rahasia tersebut mengungkap bahwa Microsoft menghilangkan brand Nokia. Dokumen juga mengungkap beberapa produk terakhir yang masih menggunakan nama Nokia, yakni untuk Lumia 830 dan Lumia 730.
Kabarnya, dengan menghapus brand Nokia, maka produk memiliki nama yang ditetapkan menjadi 'Microsoft Lumia'. Tidak hanya penamaan untuk brand perangkat, tetapi sistem operasi Windows Phone juga akan disebut sebagai Windows.
Keputusan untuk mengubah nama oleh Microsoft ini menghasilkan beragam tanggapan. Beberapa pengguna mungkin masih ada yang memakai featurephone Nokia dan produk ponsel jadul ini yang memiliki ketangguhan pada kekuatan baterai.
Beberapa pengguna berpikir brand Nokia sudah melekat kuat dibenak mereka. Penamaan Nokia dianggap sudah melegenda dibandingkan Microsoft Lumia.
Microsoft juga mulai menyebut produk tablet dan smartphone mereka yang diperkuat dengan OS Windows, bukan lagi penamaan Windows Phone. "Sebagai bagian dari fase transisi, kami akan menurunkan nama pemanufaktur dari referensi produk selama kampanye Holiday. Lumia merupakan merek dagang yang dimiliki oleh Microsoft Mobile Oy," tulis sebuah keterangan melalui Geekongadgets.
Proses akuisisi sudah menjadi bahan pembicaraan sejak Maret 2014. Awalnya, ada pertentangan di antara petinggi Microsoft. Bloomberg mengutip informasi dari sumbernya, mengungkapkan bahwa salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates dan Satya Nadella yang pada waktu itu menjabat sebagai pimpinan cloud perusahaan, menentang rencana akuisisi bisnis ponsel Nokia.
Sebaliknya, Steve Ballmer yang saat itu masih menjabat sebagai CEO, merupakan pendukung utama rencana tersebut. Negosiasi di Microsoft berlangsung sengit, bahkan Ballmer mengancam akan mengundurkan diri jika tidak diizinkan membeli Nokia. []
Okezone
EmoticonEmoticon