Anggota DPRK Aceh Utara Dilantik, Ini Pesan Eks Kombatan Wilayah Pasee

Imran Nisam
AcehXPress.coSebanyak 45 anggota Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten (DPRK) Aceh Utara periode 2014-2019 hasil pemilihan umum pada bulan april lalu, hari ini dilantik dan diambil sumpah yang berlangsung di ruang sidang DPRK setempat melalui Rapat Paripurna Istimewa, Senin (1/9/2014) di Lhokseumawe.

Dimulai dengan pembacaan surat keputusan Gubernur Aceh tentang pengangkatan 45 anggota Dewan Aceh Utara tersebut oleh Sekretaris Dewan, Abdullah Hasbullah, dan kemudian dilakukan prosesi pengambilan sumpah yang dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri (PN) Lhoksukon, Abdul Aziz.

Pelantikan tersebut mendapat respon dari Eks Kombatan wilayah pasee, Imran Nisam, menurutnya Sebagai Eks kombatan tentunya dirinya harus memiliki sikap optimis terhadap para anggota dewan terpilih yang dilantik hari ini. Dengan harapan, kata Imran, apa yang menjadi cita-cita perjuangan sebelumnya akan selalu menjadi agenda utama dalam setiap tindakan dan kebijkan yang diambil.

“Terlebih dahulu saya mengucapkan selamat dan sukses kepada anggota DPRK Aceh Utara yang baru saja dilantik, semoga saudara tidak akan mengecewakan rakyat yang telah memberi kepercayaan untuk memperjuangkann aspirasi rakyat sesuai dengan janji-janji politik yang disampaikan pada saat kampanye,” ujarnya, Senin sore (1/9/2014).

Menurutnya, dalam sejarah dan praktek politik yang sering terjadi anggota dewan terpilih sering sekali gagal memenuhi janjinya pada saat kampanye dan kebiasaan jika sudah duduk dikursi DPR maka kepentingan rakyat menjadi agenda terakhir dari anggota dewan yang sudah terpilih.
“Saya tentunya mendapatkan banyak informasi dan keluhan dari rakyat menyangkut dengan peningkatan mutu pendidikan, pelayanan kesehatan, menciptakan lapangan kerja, seyogiyanya dewan terpilih bekerja secara terus menerus dalam perbaikan hal ini, praktek dan model lama dengan sistem tembak pos (sekali hantam) agar bisa dihilangkan,” ungkap Imran.

Sifat-sifat pragmatisme dan pandangan konservatir dalam pengambilan keputusan harus dihindari, karena sebuah jabatan bukan hanya persoalan hubungan horizontal antara dewan dengan rakyat, tetapi juga hubungan vertilkal antara dewan dengan sang pencipta ALLAH SWT.


“Sebagai Eks kombatan, masyarakat Aceh dan tentunya harapan kita bersama pada anggota dewan terpilih, jadilah sebagai wakil rakyat yg amanah untuk membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, model politik belah bambu (plah trieng) dalam penganggaran dana aspirasi untuk lebih mengutamakan rakyat yang paling membutuhkan, diluar rutinitas tupoksi dewan mengenai budgeting, controling dan legislasi, juga harus mengutamakan implentasi agenda-agenda perdamaian yang belum selesai sampai hari ini,” tutupnya kepada AcehXPress.com. [Chairul Bahri]


EmoticonEmoticon