![]() |
ilustrasi |
Masih gelap. Bahkan terang tanah juga belum. Pada 25 Maret 1995 itu, orang-orang sudah menyemut di halaman penjara ini. Di parkiran sejumlah sedan mewah limousine sudah menunggu. Pagi itu, bulan sabit kecil membayang di awang Indianapolis. Empat helikopter berputar-putar di langit.
Mereka yang berjejal di halaman itu datang dari berbagai kota. Para wartawan, fotografer dan kameraman televisi sudah membidik pintu utama. Dan semua betah menunggu. Bahkan harus. Meninggalkan tempat itu bisa kehilangan sejarah.
Dan pukul 6.20 pagi, lelaki bertubuh gempal itu muncul di pintu. Dikawal banyak orang. Kamera langsung menyiram. Suara jepretan fotografer ramai bersahutan seperti popcorn dari kuali. Lelaki itu berpakaian necis. Kemeja putih dibalut jas hitam dengan dasi menjura.
Ya, dialah Mike Tyson, petinju yang tidak hanya membuat lawannya meriang, tapi juga membuat para penonton di rumah berdebar.
Sudah menamatkan berpuluh petinju besar dalam hitungan menit. Sonder lucky blow alias pukulan keberuntungan, tapi dengan pukulan cepat yang susul menyusul, kombinasi jab, uppercut, hook, yang impresif, yang bahkan kita di rumah pun bisa menebak ke sudut mana yang lawan akan terkulai.
Lelaki yang dijuluki “Iron Mike” itu, lantaran tubuhnya sekeras besi, masuk penjara karena kalah melawan dirinya sendiri. Dia terbukti secara sah memperkosa Miss Black America, Desiree Washington. Diputuskan bersalah tanggal 27 Januari 1992. Dan baru bebas 25 Maret 1995 itu.
Dan ini yang menyedot perhatian khayalak ramai pada hari pembebasan itu. Dia memakai penutup kepala “peci haji” berwarna putih. Peci itu seperti juru bicara bagi si leher beton ini, atas desas-desus yang merebak selama dia dipenjara. Mike Tyson sudah memeluk agama Islam.
Lantaran sudah menjadi Muslim, lelaki dengan harta kekayaan US$ 70 juta itu, berganti nama menjadi Malik Abdul Azis. Keputusan Tyson memeluk Islam itu, mengingatkan publik akan sosok petinju lain yang sama menakutkan, Claysius Clay.
Petinju legendaris itu, memeluk Islam dan mengganti nama menjadi Muhammad Ali.
*****
Mike Tyson atau Malik Abdul Azis, hanyalah satu dari begitu banyak kisah tentang orang-orang yang menemukan Islam, pada paruh kehidupan. Banyak pesohor, ilmuwan yang dirahmati hidayah menjadi Muslim, bahkan mereka yang datang dari dunia gelap sekalipun.
Lihatlah Jamie Michelle, mantan model majalah dewasa Playboy. Memulai karier pada gemerlapnya dunia model lima tahun yang lalu, Jamie sesungguhnya sudah menikmati hidup yang dimimpikan banyak orang. Bergelimang harta. Kesenangan. Dan juga sanjungan.
Harta dan sanjungan itu membuatnya terbuai. Lalu tergiring ke dunia kelam. Tenggelam dalam kenikmatan pengunaan obat-obat terlarang. Beruntung wanita cantik ini sanggup keluar dari kekelaman itu. Dan kemudian menemukan jalan kehidupan yang baru, Islam.
Pertemuan Jamie dengan Islam bermula dari rasa penasaran. Di dunia barat, khususnya media, Islam mendapatkan stigma yang kurang menguntungkan. Jamie lalu melakukan riset kecil-kecilan, demi menggali informasi yang lebih dalam tentang Islam.
Dari riset kecil-kecilan itulah dia menemukan petunjuk bagi dirinya sendiri. Menemukan Islam yang damai, yang menjadi penuntun pada sisa umurnya. Dan pada paruh kehidupannya, Jamie mengambil langkah besar. Mengucap syahadat dan menjadi Muslimah.
Tidak hanya dari belahan barat, kawasan yang “kehidupan batinnya” dianggap sudah kering, hidayah juga menghampiri model majalah dewasa Playboy di Asia, Malaysia. Felixia Yeap, begitu nama wanita cantik ini.
Dalam dunia model, Yeap santer disebut sebagai si maskot Playboy. Wanita ini kerap menggunakan pakaian kelinci lengkap dengan kuping panjang. Tapi, pada setiap kegelapan selalu ada jalan keluar. Dan kadang jalan itu ditemukan secara tak sengaja.
Semula Yeap hanya senang mengenakan pakaian hijab. Dia sering memakainya. Kebiasaan inilah yang menuntunnya menjadi muslimah. Sebelumnya, Yeap sudah mempelajari berbagai agama. Tapi tak ada yang mampu menyentuh hati terdalam.
Hidayah, tidak hanya berhembus di dunia glamor, tapi juga di dunia yang rumit dan bikin dahi berkerut, ilmu pengetahuan. Dan dengarlah kisah dari dunia arkelogi ini. Dunia yang berkutat dengan sejarah, fakta, bukti dan bukan mitos.
Pada tahun 1980-an, dunia arkeologi dikagetkan dengan penemuan mayat salah satu orang paling berkuasa dunia, Firaun. Profesor Maurice Bucaille, ahli bedah paling pintar yang dimiliki Perancis aktif terlibat menggali sejarah sang raja agung itu.
Maurice, yang menjadi penanggung jawab atas penelitian tentang mumi Firaun, tak sabar mencari jawaban atas pertanyaan, bagaimana orang begitu berkuasa itu, meninggal dunia. Tentu saja ini bukan penelitian yang gampang.
Profesor kelahiran 19 Juli 1920 ini sungguh berhati-hati dalam penelitian ini. Pada suatu subuh, Maurice terkejut. Dia menemukan sisa-sisa garam yang terjebak dalam tubuh mumi. Terjawab sudah, kata dia dalam hati. Ini bukti Firaun meninggal karena tenggelam.
Informasi yang disambut gegap gempita oleh sang ilmuwan itu, sesungguhnya tak mengejutkan bagi penganut Islam. Al Quran telah ratusan tahun menemukan penyebab kematian Firaun. Tenggelam di laut. Namun bagi Maurice, temuan ini sungguh baru baginya.
Singkat kata, rasa penasaran sekaligus riset ke dunia Arab telah membuka mata Maurice pada Islam. Sang profesor pembedah Firaun itu lalu memutuskan menjadi muslim.
Kisah pencarian Islam yang lebih mengharukan justru muncul dari dunia keuangan. Hidayah Sang Pecipta telah meruntuhkan tembok penolakan yang bersemayam 23 tahun lamanya. Dan inilah kisah Tuan Green, seorang mantan pejabat kolonial kerajaan Inggris di Kairo Mesir dengan jabatan bergengsi Direktur Cairo Barclays Bank.
Kakek sepuh yang tengah meregang nyawa karena sakit ini mengakui Islam sebagai sebuah kebenaran. 10 hari jelang kematiannya, Tuan Green sempat mengucapkan kalimat Syahadat.
*****
Fenomena pemeluk Islam dengan beragam cara memang bukan hal baru. Kaum muslim pastinya sudah mengetahui bagaimana Khalifah Umar bin Khatab memeluk Islam usai mendengar lantunan Al Quran. Begitu pula dengan penganut Yahudi yang menjadi muallaf karena Nabi Muhammad, orang yang dihinanya sepanjang hidupnya, menjadi orang pertama yang menengoknya di kala sakit.
Menukil penjelasan Mualaf Center Indonesia, mualaf berasal dari bahasa Arab yang berati tunduk, menyerah, dan pasar. Sedangkan, dalam pengertian Islam, mualaf digunakan untuk menunjuk seseorang yang baru masuk agama Islam. Tidak ada perbedaan mencolok dari dua pengertian tersebut.
Hasil riset Mualaf Center Indonesia menemukan, para mualam biasanya datang dengan berbagai alasan. Paling besar masih dikarenakan alasan pernikahan. Mualaf dari pernikahan mencapai sekitar 68 persen.
Alasan kedua, karena belajar dan menemukan secara keilmuan. Mualaf ini biasanya dasarnya adalah pelajar, atau golongan cendekia yang memang menemukan hidayah setelah mereka belajar dan mempelajari Islam. Ada sekitar 20 persen mualaf dari kategori ini.
Sedangkan alasan ketiga disebabkan hidayah langsung. Yang dimaksud di sini adalah karena mimpi, bangun dan tersadar dari koma, nadzar atau niat berpindah agama jika niatnya terkabulkan, dan beberapa sebab lain. Dan sekitar 12 persen mualaf dengan alasan ini.
Bertambahnya para mualaf ini cukup mengejutkan. Maklum, stigma negatif usai peristiwa serangan 9/11, serangan ke Menara Kembar World Trade Center Amerika Serikat, menempatkan Islam dalam posisi sulit.
Tengok saja laporan lembaga Islam, Dar Al Ber Society (DABS). Tercatat ada 1.362 orang masuk menjadi mualaf di Dubai selama enam bulan pertama tahun ini. Orang-orang yang masuk Islam itu datang dari 60 negara, terutama dari Asia, Eropa, hingga Afrika.
Jumlah mualaf yang tercatat di Dubai pun senantiasa bertambah. DABS mencatat pada 2011 terdapat sedikitnya 1.380 orang mualaf, lebih sedikit tahun sebelumnya sebanyak 1.500 orang. Sementara di 2009, tercatat ada 1.059 orang mualaf di Dubai.
Di sisi lain, bertambahnya pemeluk baru agama Islam seolah sudah diramalkan. Silahkan baca saja laporan Pew Research Center, organisasi nonpartisan yang biasa mengangkat masalah sosial di masyarakat.
Laporan Global Religious Landscape yang terbit 2012 menyebutkan, dunia saat ini dihuni tak kurang dari 1,6 miliar muslim. Populasi ini menempatkan Islam sebagai agama terbesar dunia setelah kristen.
Penganut Islam dalam 16 tahun ke depan, atau 2030, diperkirakan bakal naik menjadi 2,2 miliar. Bertambah dua kali lipat dari tahun 1990. Artinya, seperempat penduduk dunia nantinya akan beragama Islam.
Mike Tyson atau Malik Abdul Aziz mungkin hanya segelintir pesohor yang sudah iklas memeluk Islam sebagai pegangan hidup. Di masa depan, mungkin akan semakin banyak non Muslim yang mendapatkan hidayah dengan jalan yang tidak pernah diduga. [dream]
EmoticonEmoticon