Jual Badan Demi Peran

ilustrasi
AcehXPress.coTinggi badannya sekitar 150 sentimeter, berambut lurus, dan berhidung mancung. Berpayudara sintal, berkulit kuning langsat. Penampilannya membuat mata lelaki tak berhenti memandang.

Begitulah sosok model sekaligus artis sinetron baru di dunia hiburan. Namanya mulai dikenal ketika dia meniti karier sebagai foto model majalah pria dewasa. Keberaniannya tampil buka-bukaan, hanya menggunakan bra dan celana dalam, membikin dia menjadi buruan sutradara atau produser.

Meski berwajah dan bertubuh molek, dia tidak memiliki bakat sebagai pemain sinetron. Aktingnya buruk. Tapi dia memiliki senjata pamungkas, yakni merelakan tubuhnya ditiduri buat mendapat peran dan mengejar kesohoran. 

"Lagi ramai sekarang model jadi artis. Mereka biasa dipake dan model-model ini memang ingin menjadi artis," kata Dion, pengusaha sekaligus teman dekat seorang pemimpin rumah produksi kesohor di bilangan Jakarta, saat berbincang dengan merdeka.com Sabtu pekan lalu.

Jauh sebelum itu, artis kawakan di jagat hiburan Indonesia memang sudah memulai karier lewat ranjang. Mereka rela menjajakan tubuh demi popularitas. Dua artis kawakan era 1990-an kini sudah insyaf. Namanya begitu familiar di telinga atau bahkan jika mendengar pasti tak menduga. "Dulu memang dia, tapi sekarang sudah nggak," kata Dion.

Koleganya, manajer artis ternama, diakui memang menyediakan artis bisa diajak tidur. Dia dikenal sebagai germo alias pengepul artis di bawah bendera manajemen artis dia pimpin. 
Hampir semua artis binaannya memang berwajah cantik dan bertubuh menggoda. "Sekarang saya sudah nggak pernah ketemu," ujarnya.

Manajer artis, Tata Liem, membantah ada praktek jual badan buat mendapat peran. "Nggak ada lah say," tuturnya melalui pesan BlackBerry kemarin. []




merdeka.com


EmoticonEmoticon