Burger |
Penelitian ini ditemukan pada kelompok remaja berumur 14 tahun. Setelah mereka diteliti ulang pada usia 17 tahun, nilai mereka dalam sejumlah tugas kognitif lebih rendah dibanding kelompok remaja yang lebih banyak mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan.
Peneliti studi tersebut, Dr Nyaradi, mengatakan ada beberapa faktor yang mungkin berhubungan dengan penurunan kognitif, seperti tingkat asam lemak omega-6 dalam daging merah dan makanan yang digoreng.
Menurut Science Network, fungsi metabolisme dari omega-3 dan omega-6 dalam diet Barat tidak seimbang dengan rasio, yang seharusnya 1:1 menjadi 1:20 sampai 1:25. Antara omega-3 dan omega-6 diharuskan seimbang karena keduanya bersinergi.
Dr Nyardi menyampaikan kepada Science Network bahwa asupan tinggi lemak jenuh dan karbohidrat terkait dengan penurunan fungsi hippocampus, bagian otak yang terlibat dalam pembelajaran dan memori, yang akan bertambah volumenya selama masa remaja.
Studi ini juga menemukan bahwa pola diet orang Barat yang sering mengonsumsi kentang goreng, daging merah dan daging olahan, serta minuman ringan lainnya mempengaruhi waktu respon, kemampuan mental, perhatian visual, kemampuan belajar, dan memori.
“Masa remaja merupakan periode penting bagi perkembangan otak. Pola makan yang buruk bisa menjadi faktor risiko yang signifikan selama periode tersebut. Studi kami mendukung teori ini," tutur Dr Nyardi seperti dilansir Dailymail, Jumat (26/9/2014).
Penelitian yang diadakan oleh University of Western Australia dan Telethon Institute ini mengamati 602 partisipan dari Western Australian Pregnancy Cohort Study. Setiap peserta diminta untuk mengisi kuesioner frekuensi makan pada usia 14 tahun untuk mengidentifikasi analisis faktor pola diet 'Barat' dan 'kesehatan'. Ketika mereka telah berusia 17 tahun, kinerja kognitif mereka dinilai menggunakan tes baterai kognitif terkomputerisasi yang meliputi enam tugas. []
okezone
EmoticonEmoticon