tari saman massal Belangkejeren |
AcehXPress.com | Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs M Husein Hamidi langsung memuji kebudayaan Gayo yang memiliki keanekaragaman, tetapi selalu menerapkan sikap saling membantu sesama. Dia menyampaikan hal tersebut dalam seminar ‘Asal Usul Budaya Gayo’ yang dihadiri lima bupati bertetangga sebagai narasumber di Balai Musara Blangkejeren, Gayo Lues (Galus), Senin (24/11) malam.
Kapolda Aceh mengatakan, Gayo memiliki banyak ragam budaya dan harga diri yang tinggi serta memiliki budaya malu. Dia menyatakan warga Gayo selalu menjaga amanah dan menerapkan sikap saling tolong-menolong. “Daerah Gayo memiliki keanekaragaman budaya dan sudah sepatutnya dipuji maupun dihargai,”sebut Husein Hamidi.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Aceh juga menyinggung tentang keamanan yang dinilainya masih sangat kondusif, walau ada gangguan dari kelompok bersenjata di Aceh Timur yang sering melakukan kekerasan. Tetapi, dia menyatakan kasus itu sudah terungkap dengan menangkap sejumlah pelaku dari kelompok bersenjata itu.
Sedangkan Ketua Panitia Seminar, Drs Djamaludin Ilyas mengatakan seminar ini berlangsung dua hari, dari Senin (24/11) sampai Selasa (25/11) yang diikuti sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan. Dia menjelaskan, lima bupati bertetangga menjadi narasumber dengan keynote speaker (pembicara utama), Bupati Galus, Ibnu Hasim.
Disebutkan, kelima bupati tersebut yakni Nasaruddin dari Aceh Tengah, Ruslan Abdul Gani dari Bener Meriah, Hasanuddin B dari Aceh Tenggara, HT Zulkarnaini dari Nagan Raya dan Plt Bupati Tanah Karo (Sumut), Terkelin Brahmana.
Djamaludin menambahkan narasumber lainnya, seorang pakar sejarah dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof Dr M Dien Madjid yang membawakan materi berjudul: “Gayo dalam Kancah Perang Aceh Ssenapan Air Cabe Melawan Kolonialisme Belanda.” Kemudian, dosen FKIP Unsyiah, Drs Mawardi yang membawakan materi berjudul: “Gayo dalam Lintas Sejarah Aceh.”
Selanjutnya, Adhri Istambul Lingga dengan materi: “Sejarah Sibayak Linga dari Tanah Karo.” Salman Yoga S membahas tentang “Linge Antara Manuscript Sejarah dan Kerajaannya.” Kemudian I Ketut Wisadyana dari Badan Arkeologi Sumut dengan materi: “Identitas Austronesia di Dataran Tinggi Sumatera Bagian Utara dan Fikarwin Zuska, dosen USU Medan membahas tentang: “Asal Usul Gayo Menurut Tinjauan antropologi.” [Merdeka]
EmoticonEmoticon