seorang peziarah melakukan ritual ziarah dikemukus |
AcehXPress.com | Pemerintah Kabupaten Sragen memutuskan tidak menutup kawasan wisata ziarah makam Pangeran Samudra di kawasan Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumber Lawang. Padahal selama ini banyak terjadi praktek prostitusi di sekitar Kemukus. Prostitusi tersebut diklaim sebagai bagian dari ritual ziarah.
Penanggung jawab obyek wisata ziarah Gunung Kemukus, Marcellus Suparno, mengatakan yang perlu ditutup adalah tempat hiburan yang banyak berdiri di sekitar Kemukus.
“Kalau Kemukus, tidak perlu ditutup. Selain karena menjadi tempat ziarah, juga memberi sumbangan ke pendapatan daerah,” ujarnya, Kamis, 27 November 2014.
Dia menuturkan, hingga akhir November 2014, Kemukus sudah menyumbang Rp 195 juta ke kas daerah. Uang itu berasal dari retribusi para peziarah yang datang ke Kemukus. Tiap peziarah ditarik tiket Rp 5.000.
Sedangkan untuk tempat hiburan seperti karaoke, dia tidak mempermasalahkan jika ditutup selamanya. Sebab, selain tidak memberi sumbangan pendapatan daerah, keberadaannya justru memberi kesan negatif bagi Kemukus.
“Tahun lalu, hanya ada dua tempat karaoke. Melihat keuntungan yang didapat cukup besar, warga lain ikut membuat tempat karaoke. Sekarang sudah ada 69 lokasi. Tapi karaoke sama sekali tidak memberi kontribusi ke kas daerah,” katanya. [Tempo]
EmoticonEmoticon