Prancis Janji Tingkatkan Investasi di Aceh

Suasana pertemuan antara Gubernur Aceh,
Zaini Abdullah dengan Dubes Prancis untuk Indonesia,
Corinne Breuze, beserta rombongan di Pendopo Gubernur Aceh,
Kamis (27/11) malam. Pertemuan tersebut di antaranya
 membahas potensi investasi pengusaha asal Prancis di Aceh.
[Analisa]
AcehXPress.coBanda Aceh - Pemerintah Prancis berjanji akan terus mening­katkan nilai investasinya di Provinsi Aceh, termasuk di Kabupaten Aceh Besar.

Hal ini terungkap dalam pernyataan Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Corinne Breuzé, pada perte­muan dengan delegasi Pemkab Aceh Besar, pengusaha dari berbagai bidang dan Antony Ricolfy, Country CEO PT Lafarge Cement Indonesia (LCI), di Hotel Hermes Palace, Jumat (28/11).

Corinne Breuzé menyatakan pihak­nya sangat tertarik untuk meningkatkan investasi di Kabupaten Aceh Besar di bidang agro, kelautan, geotermal dan energi.

“Jadi tidak hanya bidang tambang atau semen yang selama ini, yakni PT LCI di Lhoknga,” katanya.

Pimpinan delegasi Pemkab Aceh Besar, Fauzi ST MM, menyatakan da­lam pertemuan ini banyak mem­bi­cara­kan tentang peluang-pe­luang in­vestasi yang bisa dilakukan di Aceh Besar yang dipaparkan dinas terkait.

Begitu juga, Pemkab Aceh Besar mela­lui SKPD terkait menyambut baik kunjungan tim investasi dari Prancis ini. Mudah-mudahan penjajakan ini men­jadi peluang yang dapat dimanfaat­kan bagi kedua belah pihak.

Apalagi, investor dari negara ini sudah sejak awal tertarik dengan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Aceh Besar, seperti PT LCI di Lhok­nga.

“Kita berharap pengusaha Prancis ini secepatnya dapat mengkaji kelaya­kan peluang investasi sesuai dengan apa yang potensial dan mengun­tung­kan,” ujar Fauzi.

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh persahabatan itu, dari Pemkab Aceh Besar juga hadir Kadis Pertanian Ir Hasballah MSi, Kadis Bina Marga dan Cipta Karya Ir Ismaryadi MSi, Kadis Kelautan dan Perikanan Guna­wan SPI MM, Kabag Humas dan Proto­kol Muhammad Iswanto, dan sejumlah dinas terkait lainnya.

“Pemkab Aceh Besar banyak mena­war­kan Prancis dalam menanam inves­tasinya di sektor pertanian, perikanan, kelautan, kehutanan, perkebunan, pa­nas bumi dan energi gelombang laut serta pertambangan yang sudah dilaku­kan Prancis melalui semen Lafarge," katanya.

Sementara itu, Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh juga menerima kunjungan Dubes Corinne Breuze Kamis (27/11), dipimpin Kepala BIP Aceh, Iskandar.

Rombongan delegasi Prancis terse­but terdiri dari pengusaha dari berbagai bidang. Kunjungan kali ini beragen­da­kan pengenalan potensi Aceh dan meli­hat peluang kerja sama yang mungkin dapat dijalin antara Peme­rintah Aceh dan Prancis.

Para delegasi ini mengemukakan bahwa sebelumnya sudah ada beberapa per­usahaan mereka di Aceh seperti di Aceh Besar, Bener Meriah dan Aceh Barat.

Dubes Prancis sangat antusias mem­bahas prospek pengembangan infras­truk­tur dan energi di Aceh. Secara spe­sifik juga dibahas pembangunan kereta api karena negara tersebut memang sangat berpengalaman di bidang perke­retaapian. Mereka juga antusias mem­bantu bidang pengembangan SDM, terutama tenaga kerja terampil.

Dalam paparannya, Iskandar me­nyam­paikan mengenai fokus kerja sama dan investasi dalam bidang agroindustri, infrastruktur dan energi, dan pariwisata.

Selain itu dipaparkan pula agar Pran­cis dibantu studi kelayakan jalur kereta api perkotaan di Kota Banda Aceh. Pada 2005, saat rehabilitasi dan rekonstruksi tsunami, Prancis melalui SNCF sudah membantu menyiapkan pembangunan jaringan kereta api Sumatera. [Analisa]


EmoticonEmoticon