Ilustrasi |
"Ada empat jenazah yang hilang. Keluarganya bingung, karena bukan mereka yang bongkar," kata Kenaris (56), seorang warga yang turut bertanggung jawab merawat TPU, Rabu (3/12/2014).
Pembongkaran ini diketahui Kenaris secara tak terduga. Awalnya ia hanya ingin memperbaiki gubuk di areal TPU. Saat itulah itu melihat ada tumpukan tanah pada empat liang kubur.
"Mungkin karena buru-buru, ada tulang yang tertinggal," ujarnya.
Keluarga masing-masing jenazah yang hilang sudah melaporkan kasus ke polisi. Namun belum ada titik terang mengenai motif dan pelaku pencurian. Sementara beberapa warga meyakini pembongkaran makam ini sebagai teror terkait sengketa kepemilikan lahan.
"Ada pengembang yang mau jadikan lahan TPU ini komplek perumahan. Kami yakin ini ulah mereka," ujar seorang warga. [Serambinews]
EmoticonEmoticon