AcehXPress.com | Keputusan seorang wanita Israel bernama Morel Malka menjadi mualaf membuat marah kelompok sayap kanan negeri Zionis.
Malka berpindah keyakinan menjadi seorang muslim mengikuti agama sang suami, Mahmoud Mansour. Meski mendapatkan kencaman, Morel tetap mantab dengan keputusannya.
Menjadi mualaf di Israel memang tidak mudah. Menurut laporan Harezt yang dikutip AcehXPress, banyak Yahudi calon muslim yang mengaku kesulitan.
Ada contoh kasus, di mana salah satu warga Israel memutuskan masuk Islam di pengadilan agama Islam di dekat rumahnya. Usai membaca syahadat, ia akan menerima sebuah sertifikat sebagai tanda telah menjadi seorang muslim.
Meski prosesnya terlihat singkat, tapi setelah itu sering ada penundaan dari tokoh agama atau organisasi yang dianut sebelumnya.
Selain itu, orang-orang Yahudi yang pindah agama tetap dianggap Yahudi dan mereka memiliki status agama ganda. Anak-anak yang lahir dari mualaf Yahudi juga menerima status agama serupa.
Kata Imam desa Western Galilea dari Majdal Krum, Sheikh Mohamas Kiwan, hanya orang dewasa secara hukum dan menyadari tindakan mereka diterima untuk pindah agama.
Mereka harus membuktikannya dengan tidak sedang berada dibawah intervensi siapapun. "Membuktikan bahwa keinginan pindah agama satu-satunya keinginannya".
Menurut the Commissioner of Christian Communities and Religious Conversions, Yossi Hershler, pada 2012 lalu tercatat 11 ribu orang berpindah agama.
Berdasarkan data Departemen Kehakiman Israel, periode Januari-Juli 2014 tercatat 63 orang Yahudi Israel pindah agama. Diantaranya terdapat 19 orang memutuskan menjadi mualaf. [red | FAP]
EmoticonEmoticon