![]() |
Foto :Serambi |
AcehXPress.com | Sebuah fenomena langka terjadi di Kota Subulussalam, Aceh. Air panas bercampur lumpur tiba-tiba menyembur dari sebuah titik permukaan tanah di Dusun Kuta Lembaru, Desa Panglima Sahman, Kecamatan Runding, Kota Subulussalam.
Peristiwa menggegerkan itu dikabarkan terjadi sejak sepekan lalu. “Sebenarnya sudah hampir seminggu ditemukan, tapi baru heboh dalam tiga hari terakhir,” kata Qaharuddin (24), salah seorang warga, kepada Serambi Indonesia.
Lumpur panas yang menghebohkan warga setempat itu berada di areal perkebunan kelapa sawit dan kakao milik Salahuddin. Lumpur tersebut ke luar dari bawah tiang listrik milik PT PLN Persero. Lumpur panas ini terlihat seperti air mendidih dan mengeluarkan uap panas.
Gelembung-gelembung lumpur panas ini tampak seperti air mendidih dan seakan-akan hidup. Bahkan, tercium bau semacam amonia. Warga mengaku telah melakukan tes sederhana di lumpur panas tersebut dengan meletakkan sebutir telur. “Beberapa menit kemudian, telur tersebut matang,” kata Qaharuddin.
Warga Desa Panglima Sahman tersebut mengatakan, awalnya lumpur tersebut muncul dari lubang kecil dengan diameter sekitar 10 centimeter. Lumpurnya terus mengeluarkan asap, terutama pada malam hari, sehingga membuat masyarakat setempat makin penasaran.
Selain itu, lubang lumpurnya terus melebar. Kemarin siang, lubang lumpurnya malah menganga hingga 60 centimeter dengan kedalaman 2 meter lebih. Lokasi semburan lumpur yang berada persis di bawah tiang listrik itu menyebabkan warga berspekulasi bahwa hal itu diakibatkan oleh pengarus arus listrik (proses elektrifikasi).
Untuk meyakinkan diri, beberapa warga coba menggali tanah lain dengan jarak satu meter dari titik lubang lumpur yang pertama. Hasilnya? Ternyata di lokasi yang digali warga itu juga muncul luapan lumpur panas.
Selain itu, lumpur yang berkedalaman 2 meter lebih itu juga tidak menyebabkan tersetrum saat beberapa warga memasukkan jemarinya. Dengan demikian, tak ada arus listrik yang mengalir di titik semburan itu.
Kepala Dinas Sosial Kota Subulussalam, Asmial MPd yang turut meninjau ke lokasi lumpur berkali-kali memasukkan jarinya untuk memastikan apakah lumpur panas itu mengandung listrik. Asmial bahkan mengambil kayu sepanjang 2,5 meter dan memasukkannnya ke dalam lubang lumpur. Kayu tersebut masuk dengan mudah.
Lumpur panas itu juga terus mengeluarkan asap, tak ubahnya air yang sedang mendidih. “Ini harus diteliti agar lebih pasti, mengingat bau seperti amonia,” ujar Asmial.
Fenomena semburan air panas bercampur lumpur tersebut menggegerkan masyarakat sekitar. Alhasil, warga yang penasaran langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi semburan air panas campur lumpur itu.
Warga yang penasaran juga memasukkan jarinya ke dalam lumpur. Sebagian warga malah memasukkan kayu sepanjang 2,5 meter ke liang lumpur. Tak sedikit pula warga mengabadikan fenoma alam itu dengan memotret atau merekam menggunakan kamera ponselnya. Hingga menjelang tadi malam, masyarakat tetap berduyun-duyun mendatangi lokasi lumpur panas tersebut.
Sampai berita ini diturunkan tadi malam, lumpur panas itu belum diketahui jenisnya. Apakah ia sekadar fenomena swam gas (gas rawa) atau justru mengindikasikan adanya cadangan mineral yang potensial di bawahnya. Warga justru khawatir kalau itu ternyata senasib dengan fenomena lumpur Lapindo di Jawa sana.
Warga berharap kepada Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kota Subulussalam segera melakukan penelitian untuk memastikan jenis lumpur tersebut.
Sementara itu, pihak PT PLN Area Subulussalam yang dikonfirmasi Serambi melalui Asisten Manajer Teknik, Suparjan, langsung menurunkan petugasnya ke lapangan. Di lokasi lumpur, petugas PLN melakukan pengecekan menggunakan alat deteksi apakah ada arus listrik yang bocor di situ.
Menurut Suparjan jika benar lumpur tersebut panas karena faktor arus listrik seharusnya menimbulkan setrum atau menyebabkan korsleting. Tapi ternyata bukan itu sebabnya. Untuk kepastiannya, kata Suparjan, pihaknya akan mengecek lagi ke lokasi itu pada hari Jumat ini. Sementara petugas PLN yang turun ke lokasi mengaku menemukan ada kabel hitam yang bocor sehingga menimbulkan arus.
Diperkirakan, arus yang ke luar pada tiang itu sekitar 6 volt. Namun, tidak dapat dipastikan apakah lumpur tersebut karena arus. Pasalnya, saat jari manusia dimasukkan ke dalam lumpur, tidak seorang pun yang tersetrum.
Wakil Wali Kota Subulussalam, Drs Salmaza bersama Asisten Sazali turun ke lokasi meninjau lumpur panas tersebut. Salmaza mengaku telah menginstruksikan Dinas Pertambangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Distamben SDM) agar mengecek.
Salmaza mengakui sejatinya lokasi tersebut perlu diamankan demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Sebab, jika saja lumpur itu mengandung gas berbahaya maka dapat berakibat fatal bagi masyarakat yang menontonnya. “Saya sudah perintahkan Kadistamben mengecek lokasi semburan lumpur tersebut. Mereka sudah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk mengecek apakah itu terjadi karena faktor arus listrik atau fenomena alam semata,” kata Salmaza. []
Tribunnews
EmoticonEmoticon