![]() |
Demo buruh didepan gedung DPRA di Banda Aceh. |
Sekretaris DPRA, Hamid Zein, mengakui kepergian sejumlah anggota Dewan ke Prancis. "Untuk belajar sistem demokrasi di sana," katanya, Selasa, 23 September 2014.
Berangkat dua hari lalu, mereka berasal dari Komisi A DPRA, yang membidangi hukum dan politik. Selain mempelajari sistem demokrasi, mereka juga disebut menimba ilmu tentang otonomi dan sistem pelaksanaan tugas parlemen di negara Eropa tersebut.
Hamid Zein menyatakan keberangkatan mereka sudah diprogramkan dalam rencana anggaran. Studi ke luar negeri ini merupakan bagian dari kerja tahunan DPRA dan sudah dibahas dalam Badan Musyawarah DPRA. "Dari komisi ke pimpinan Dewan dan kemudian dibawa Gubernur, ke Mendagri, dan sudah ada izinnya," ucapnya.
Dia menambahkan, kepergian mereka tidak akan mengganggu pembahasan dan pengesahan sejumlah qanun (peraturan daerah) di DPRA dalam persidangan terakhir yang berlangsung pada 24-26 September mendatang.
Koordinator Masyarakat Transparansi Anggaran Aceh, Alfian, mengatakan studi banding itu sepertinya hanya jalan-jalan dan tidak bermanfaat bagi rakyat. "Ini seperti memanfaatkan anggaran menjelang akhir masa jabatan," katanya.
Menurut dia, alasan studi ke luar negeri mereka sangat tidak jelas. Soalnya, banyak studi yang dilakukan sebelumnya, namun tidak membawa perubahan apa-apa. Apalagi mereka pergi menjelang akhir masa jabatan sebagai anggota DPRA periode 2009-2014. Masa jabatan mereka berakhir pada 30 September mendatang.
Alfian menilai studi ke luar negeri jelas merupakan pemborosan anggaran. Seharusnya anggaran tersebut bisa digunakan untuk menyerap aspirasi masyarakat. "Ini sebagai contoh tidak jelasnya platform partai politik. Seharusnya partai bisa melarang yang tidak bermanfaat," ujarnya.
Sumber Tempo di DPRA mengatakan legislator yang berangkat ke Prancis adalah Adnan Beuransyah, Abdullah Saleh, Yunus Ilyas, Yuniar, Mansur Nurhakim, dan Gufran Zaenal Abidin. "Dari mereka yang berangkat, tiga orang terpilih kembali dan selebihnya tidak terpilih untuk periode 2014-2019," ujar sumber tersebut. []
tempo
EmoticonEmoticon