Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Berdayakan Santri

ilustrasi Nelayan
AcehXPress.coDinas Kelautan dan Perikanan Aceh memberdayakan para santri untuk membudidayakan ikan air tawar di lingkungan pesantren (dayah) sehingga mereka bisa mandiri setelah lulus dari lembaga pendidikan agama itu.

Kepala Bidang Perikanan Budi Daya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh T Diauddin di Banda Aceh, Jumat menyatakan program yang diberi nama "Peumakmu Dayah" (memakmurkan dayah) itu dimulai tahun 2014 dan akan terus berlanjut setiap tahunnya.

Dayah merupakan lembaga pendidikan agama yang perkembangannya cukup pesat, sehingga Pemerintah Aceh membentuk satuan kerja pemerintah, yakni Badan Dayah.

Ia menyatakan, gagasan program ini dilaksanakan dengan beberapa tujuan antara lain peningkatan sumber daya manusia santri di bidang perikanan, melahirkan kewirausahaan yang mandiri dan peningkatan gizi.

Pada hakikatnya program ini diharapkan bisa terarah pada tahap peningkatan harkat martabat santri, katanya.

Disebutkan, pada tahun ini program yang sedang berjalan adalah pembudidayaan ikan air tawar dengan berlokasi di Kabupaten Bireuen, Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Utara. Salah satu di antaranya terletak Dayah Arongan, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.

"Programnya berjalan dengan baik dan bisa dikatakan cukup sukses, bahkan pada Jumat, kita akan gelar panen perdana di sana," ungkap T Diauddin.

Ketika ditanya menyangkut dana program "Peumakmu Dayah", T Diauddin mengatakan untuk saat ini masih menggunakan anggaran APBA namun kedepan ada kemungkinan akan dicoba penambahan dari APBN bahkan tidak jauh kemungkinan APBK.

Agar programnya lebih efektif, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh berencana melibatkan Balai Perikanan Budi Daya Air Payau Ujong Batee, Kabupaten Aceh Besar, dan diharapkan agar Pemuda Tani Indonesia HKTI DPD Aceh ikut bergabung membantu program ini, kata Diauddin.

Ia menyatakan, potensi perikanan, khususnya laut di Aceh cukup besar. Dari 1,8 juta ton potensi perikanan laut per-tahun, baru tergarap sekitar 10 persen.

Wilayah laut Aceh yang luasnya mencapai 295 ribu kilometer persegi, meliputi perairan Samudara Indonesia di bagian barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Laut Andaman di sebelah utara.

"Dari total luas wilayah perairan laut itu kita mampu menghasilkan sebesar 170 ribu ton ikan per-tahun. Artinya banyak potensi lain diperairan laut kita yang belum tergarap," katanya. []





skalanews

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv