Empat Klub Bola Aceh Terancam Sanksi

ilustrasi
AcehXPress.coKompetisi Liga Nusantara putaran kedua Grup A tidak terlaksana sesuai harapan. Dari enam tim yang ambil bagian, ternyata empat di antaranya tidak tampil di liga amatir itu. Sanksi berat pun sudah menanti klub-klub dimaksud.

Menurut Sekretaris Umum Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Aceh, Khaidir TM, pihaknya tidak punya hak veto untuk memaksa keempat klub tersebut ikut putaran kedua di Kabupaten Aceh Tengah.

"Menurut aturan manual Liga Nusantara pasal 26 ayat (4), klub yang secara sengaja dengan alasan apapun tidak melanjutkan kompetisi sesuai jadwal yang ada, akan dikenakan sanksi," ungkap Khaidir baru-baru ini.

Dia menambahkan, keempat klub tersebut bisa didiskualifikasi dari kompetisi yang sedang berjalan, mengembalikan seluruh kontribusi yang sudah diterima dari PSSI dan sanksi lain dari Badan Peradilan PSSI.

Dalam ayat (5) disebutkan, apabila terdapat klub yang mengundurkan diri pada saat berjalannya kompetisi, maka pertandingan sebelumnya yang sudah dijalani klub tersebut dianggap tidak ada dan poin yang didapat dihilangkan dari klasemen.

Menyangkut masalah di Takengon, Khaidir menyebutkan dua klub di Grup A yakni tuan rumah Persitas Takengon dan Persabar Meulaboh harus melakoni laga penentuan untuk mendapatkan wakil dari grup tersebut.

"Bisa saja sistem home and away atau digelar satu kali pada tempat netral. Untuk menentukan itu, PSSI akan segera menyurati tuan rumah penyelenggara putaran kedua Grup A," kata Khaidir menjelaskan.

Seperti diketahui, pertandingan putaran kedua Liga Nusantara Zona Aceh Grup A dimulai pada 22 September hingga 3 Oktober 2014 di Lapangan Musara Alun, Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

Namun, turnamen tersebut gagal dilaksanakan karena empat klub dari enam peserta tidak hadir ketika pertandingan hendak dimulai. Empat klub yang tidak hadir adalah Bireuen FC, PSAA Abulyatama, Persimura Beurenuen, dan PS Nagan Raya.

Dua tim yang sudah siap tampil adalah kesebelasan tuan rumah Persitas Takengon dan Persabar Meulaboh. "Ketidakikutsertaan empat tim itu bukan salah PSSI Aceh. Tim itu sendiri yang tidak ikut mendaftar dengan berbagai alasan. Kami tidak bisa memaksa mereka," tukasnya.

Akan tetapi, lanjut Khaidir, aturanlah yang akan menentukan nasib mereka di kompetisi ini. "Sanksi sudah sangat jelas disebutkan dalam manual liga. Bisa jadi mereka dikeluarkan dari keanggotaan PSSI nantinya," jelasnya.

Menyikapi keluhan Panitia Pelaksana (Panpel) Liga Nusantara putaran kedua Grup A yang mengaku kecewa terhadap pengurus PSSI Aceh, menurut Khaidir tidak ada alasan mereka menuding hal tersebut.

"Kami tidak membentuk Panpel. PSSI Aceh hanya menunjuk tuan rumah. Sedangkan Panpel itu dibentuk oleh klub yang menjadi tuan rumah. Jadi jangan ditimpakan kekesalannya kepada PSSI Aceh," ujar Khaidir.

Sebab, sambung dia, seperti dijelaskan tadi, PSSI tidak punya hak veto semua tim untuk ikut turnamen. "Banyak masalah yang dialami klub. Kalau tidak ikut, berarti mereka sudah siap kena sanksi menurut manual, itu saja," papar dia.

Khaidir menambahkan, masalah dua tim yang tersisa di Grup A, pihaknya sudah mendapat nasehat dari PSSI Pusat. "Selain surat akan kita kirimkan, kami akan duduk dengan manajer kedua tim membahas solusi sesuai manual liga," pungkas Sekum PSSI Aceh. [wol]

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv