AcehXPress.com | Relawan Perempuan
untuk Kemanusian (RPuK) melaksanakan lokakarya multi pihak di Kantor Bappeda
Aceh Utara. Kegiatan
tersebut merupakan rangkaian yang
tidak terpisah dari kegiatan riset aksi inclusi social, yang berlangsung di Aula Bappeda Aceh Utara di
Lhokseumawe, Kamis
(25/09/2014).
Menurut
Sekjen RPuK, Azriana, kepada AcehXPress.com
mengungkapkan, program riset ini dilakukan oleh RPuK
bekerjasama dengan Indonesia untuk Kemanusiaan (IKA) dan Komunitas Korban Pelanggaran
HAM Aceh Utara (K2HAU) dengan dukungan dari The Asia Foundation (TAF) dibawah
koordinasi KEMENKOKESRA.
“Kalau PNPM Mandiri
penerima manfaat
adalah desa, justru sebaliknya, PNPM Peduli penerima manfaatnya merupakan
kelompok-kelompok minoritas seperti korban masa lalu,” Sebut Azriana.
Sementara itu, Ketua K2HAU, Syamsul Bahri
menyebutkan, kehadiran PNPM Peduli menjadi semangat bagi para korban untuk memperbaiki
kesejahteraan ekonomi korban.
Kasmoini, Sekcab
KPI Aceh Utara berharap kedepan
selain program PNPM Peduli, adanya program serupa yang bisa dilakukan oleh
berbagai pihak untuk terus mendorong kemandirian korban pelanggaran HAM masa
lalu, khususnya kaum perempuan.
“Karena
selama ini, program khusus perempuan dinilai masih sangat sedikit”, paparnya
menutup wawancara dengan AcehXPress.com seusai acara.
Dalam acara tersebut, pihak panitia pelaksana mengundang unsur SKPK, Akademisi, LSM, perwakilan komunitas korban K2HAU, tokoh agama, adat, mukim, MAA dan PNPM Mandiri di Kabupaten Aceh Utara. [Osama]
EmoticonEmoticon