Setelah Thailand, Grup Band Reggae Made in Made Asal Aceh Akan Tampil di Malaysia

AcehXPress.coUntuk kedua kalinya Grup band asal aceh yang mengusung aliran reggae etnis, Made in Made mendapatkan undangan festival reggae bertaraf Internasional, setelah undangan pertama di Event Pai International Reggae Festival vol 8 2013 pada Pertengahan Desember 2013 tahun lalu di Pai Mae Hongson, Bagian utara Negara Thailand.

Selain mewakili Aceh, Made in Made merupakan satu-satunya peserta yang mewakili Indonesia. Event ini rencananya akan digelar di Dataran Gemilang Putrajaya, Kuala Lumpur-Malaysia pada 6 dan 7 september 2014. Pada gelaran kali ini formasi personil yang dibawa berbeda dari gelaran sebelumnya, dimana sebagian besar personil merupakan rekrutan baru seperti Galih Putra (Drum), Novid Sandra (Bass) dan Ardian Firdaus (Guitar) yang akan berkolaborasi dengan beberapa personil lama yang masih bertahan seperti Bagus Permana (Perkusi Jimbee & Rapai), Wira (Biola) & Muhammad Ridha (Perkusi Geundrang).

Event ini akan dihadiri oleh grup band reggae dari beberapa negara seperti Australia, Indonesia dan tentunya tuan rumah Malaysia. Event ini nantinya juga untuk memberikan apresiasi kepada para keluarga korban tragedi MH 17 khususnya warga Malaysia dan Tragedi Kemanusian GAZA-Palestina dengan mengadakan Malam Amal-Penggalangan Dana selama acara berlangsung 6-7 September 2014. Malaysia sendiri sebagai tuan rumah menghadirkan beberapa grup raggaenya seperti: Joe PV, Balok People, Redemption, Coca D Monday, Sharp Shooter, Rasta Syndicate, Rosewood, La Viva, Ja Gwaa, Slayank, Dr.Sakhti, Reggae Malaya serta seorang tamu yang dianggap sangat special yaitu dR SAM.

Kepada AcehXPress.com, vokalis Made in Made yang juga merupakan leader grup ini, Ramadhan Ar-rasuli mengatakan bahwa keikutsertaan mereka dalam kegiatan ini merupakan inisiatif pribadi dan tanpa dukungan pemerintah Aceh atau Pemerintah kota Banda Aceh. Sama seperti event sebelumnya di Thailand, Grup Reggae yang memiliki karya lagu-lagu berbahasa Aceh yang dibungkus dengan ritme aliran reggae ini kesulitan untuk mendapatkan dukungan khususnya di segi pendanaan dari pemerintahan Aceh yang menjunjung slogan ’seni-budaya aceh menuju pentas dunia’.

“Padahal Grup musik Made In Made telah tercatat di dinas budaya pariwisata kota banda aceh sebagai salah satu komunitas seni berbentuk sanggar dan aktif di kota Banda Aceh. Sama seperti sebelumnya, mereka dukung dengan mengucapkan, oke semoga sukses ya..! udah Cuma itu”. Ungkap Ramadhan.


“Semoga saja hal yang seperti ini dapat segera berakhir agar tidak terulang lagi dengan kawan-kawan dan generasi yang baru. Cukup kami saja yang merasakannya. Kami masih terus tetap berusaha untuk bisa berangkat. Ini semua untuk memotivasi dan ingin mempengaruhi, mengajak kawan-kawan dan para generasi seni musik yang baru untuk semuanya bangkit dan tetap semangat. Semoga kedepannya selain kami, diharapkan kawan-kawan dan adik-adik kami juga agar dapat kesempatan tampil dievent Nasional juga International,” tutup Ramadhan. [Chairul Bahri]


EmoticonEmoticon