AcehXPress.com | Demi tugas dan tanggung jawabnya, Dewi (24), pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Barat, memutuskan untuk pulang melalui jalur alternatif setelah mengikuti rapat evaluasi di kantor BPS Provinsi sejak Minggu (2/11/2014). Dia tidak bisa pulang melalui jalan akses utama Banda Aceh-Aceh Barat karena ada longsor di kawasan Gunung Paro, Aceh Besar.
"Jalur utama Banda Aceh-Meulaboh putus, mobil angkutan tidak bisa lewat, terpaksa pulang lewat jalur alternatif Geumpang-Meulaboh dengan mobil angkutan jenis minibus L-300. Harus mutar jauh lagi. Walau berisiko, saya harus balik terus karena masuk kantor," kata Dewi, Senin (3/11/2014).
Meski melalui jalur alternatif, Dewi dan penumpang lainnya juga harus melewati sejumlah jalur yang longsor dan banjir.
"Di daerah Tangse dekat kantor koramil ada longsor, tadi sempat tertahan kerena belum juga menunggu dibersihkan, kemudian di Gunung Aneuk Manyak Geumpang sebagian badan jalan juga sudah masuk jurang, di sini juga antri puluhan mobil" ungkapnya.
Memasuki wilayah Kabupaten Aceh Barat, mobil angkutan yang mereka tumpangi juga harus melewati tiga titik banjir yang menggenangi badan jalan.
"Di kawasan ini banjir menggenangi jalan dan listrik mati," ujarnya.
Di lokasi ini, mobil yang dia tumpangi juga harus menunggu antrean puluhan mobil yang melintasi dari arah sebaliknya. Sudah sembilan jam perjalanan yang ditempuhnya dari Banda Aceh menuju Meulaboh, Aceh Barat, via Gempang hingga pukul 24.00 Wib, namun dia masih harus menempuh perjanalan yang masih jauh.
Pada kondisi normal, Banda Aceh ke Meulaboh, Aceh Barat, via Geumpang ditempuh sekitar 8 jam, sementara jalur utama Banda Aceh-Pantai Barat Selatan Aceh saat kondisi normal hanya 4 atau 5 jam perjalanan. [kompas]
"Jalur utama Banda Aceh-Meulaboh putus, mobil angkutan tidak bisa lewat, terpaksa pulang lewat jalur alternatif Geumpang-Meulaboh dengan mobil angkutan jenis minibus L-300. Harus mutar jauh lagi. Walau berisiko, saya harus balik terus karena masuk kantor," kata Dewi, Senin (3/11/2014).
Meski melalui jalur alternatif, Dewi dan penumpang lainnya juga harus melewati sejumlah jalur yang longsor dan banjir.
"Di daerah Tangse dekat kantor koramil ada longsor, tadi sempat tertahan kerena belum juga menunggu dibersihkan, kemudian di Gunung Aneuk Manyak Geumpang sebagian badan jalan juga sudah masuk jurang, di sini juga antri puluhan mobil" ungkapnya.
Memasuki wilayah Kabupaten Aceh Barat, mobil angkutan yang mereka tumpangi juga harus melewati tiga titik banjir yang menggenangi badan jalan.
"Di kawasan ini banjir menggenangi jalan dan listrik mati," ujarnya.
Di lokasi ini, mobil yang dia tumpangi juga harus menunggu antrean puluhan mobil yang melintasi dari arah sebaliknya. Sudah sembilan jam perjalanan yang ditempuhnya dari Banda Aceh menuju Meulaboh, Aceh Barat, via Gempang hingga pukul 24.00 Wib, namun dia masih harus menempuh perjanalan yang masih jauh.
Pada kondisi normal, Banda Aceh ke Meulaboh, Aceh Barat, via Geumpang ditempuh sekitar 8 jam, sementara jalur utama Banda Aceh-Pantai Barat Selatan Aceh saat kondisi normal hanya 4 atau 5 jam perjalanan. [kompas]
EmoticonEmoticon