Dari Ayam Menuju Tanah Suci

Ilustri
AcehXPress.coRagam cara masyarakat untuk berangkat beribabah haji ke Tanah Suci. Semangat dan ketekunan serta niat suci menjadi modal utama. Seperti halnya Rosliani Hasibuan, pedagang daging ayam, di Medan, Sumatera Utara. Ia menabung dari hasil kerja kerasnya berdagang selama sepuluh tahun untuk berhaji.

Rosliani sehari-hari berjualan daging ayam di Pasar Bengkok, Jalan Pancing Medan. Hanya bermodal lapak jualan ala kadarnya, dia melayani setiap pelanggannya. Profesi itu sudah ia geluti selama lima belas tahun. Dari hasil jerih payah berdagang ayam itu, dia menghidupi keluarganya hingga mampu menyekolahkan tiga anaknya.

Di balik beban hidup yang dijalani, ia mempunyai niat yang kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima, yakni beribadah haji. Ia hanya menyisihkan Rp10 ribu hingga Rp15 ribu setiap hari dari keuntungan berjualan. Hasilnya tak sia-sia, uang yang dikumpulkan selama sepuluh tahun itu bisa memberangkatkannya bersama sang suami ke Mekkah.

Rosliana tercatat sebagai jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) 6 asal Kota Medan. Di kloter itu terdapat 450 jemaah. Sehari sebelum keberangkatan, Rosliana masih sempat berjualan di pasar.

Usai beraktivitas, menjelang siang, wanita berdarah Batak Mandailing itu tak lupa berpamitan dan meminta doa restu kepada rekan-rekan pedagang di Pasar Bengkok. Kemudian, ia kembali mendatangi kelompok bimbingan ibadah haji, tempat ia dan suaminya mendaftarkan sebagai calon haji.

Rosliana mengaku akan tetap berjualan daging ayam di Pasar Bengkok sepulang dari Mekkah nanti. Bagaimana pun, katanya, berdagang daging ayam telah mampu menghidupi keluarga, bahkan mengantarnya ke Mekkah.[]







Viva.co.id

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv