Dua Menteri Kabinet Kerja Berjasa dalam Perdamaian Aceh

AcehXPress.co|  Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan dua menteri dalam Kabinet Kerja merupakan sosok yang ikut berjasa bagi perdamaian di wilayahnya. Kebetulan, dua menteri tersebut berdarah Aceh. Keduanya adalah Sofyan Djalil dan Ferry Mursyidan Baldan.

"Dua putra asal Aceh adalah tokoh-tokoh yang terlibat langsung dalam merancang perdamaian Aceh," kata Gubernur di Banda Aceh, Senin (27/10/2014).

Gubernur mengatakan Sofyan dan Ferry sudah megharumkan nama Aceh di tingkat nasional. Sofyan Djalil adalah sosok tim mediasi perundingan pemerintah RI dan GAM di Helsinki, Finlandia, pada 2004-2005.

Ferry Mursyidan Baldan adalah Ketua Panitia khusus Rancangan Undang-undang Otomo Khusus untuk Aceh dan Papua pada 2001. Setelah perjanjian damai antara pihak GAM dan Pemerintah RI, Ferry Mursyidan Baldan ditunjuk sebagai Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Nomor 11/2006 Pemerintah Aceh.

"Jadi jelas sekali mereka akan sangat peduli pada pembangunan Aceh,  kendati mereka akan sibuk dengan tugas-tugas sebagai menteri yang mengurus seluruh Indonesia,"  kata Zaini Abdullah.

Dia berharap keberadaan dua menteri berdarah Aceh itu bisa melancarkan jalannya proses penyelesaian turunan Undang-Undang Pokok Agragia (UUPA). "Agar cita-cita kita untuk mensejahterakan rakyat Aceh yang bermartabat tercapai secepatnya," kata Zaini.

Gubernur menjelaskan, sebagai orang Aceh tentu patut bersyukur dan berbangga pada mereka yang telah terpilih menjadi menteri. Mereka jelas orang-orang yang terpilih, dan dipercaya membantu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Zaini juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang memasukkan dua putra terbaik Aceh itu masuk dalam Kabinet Kerja. "Mereka adalah putra terbaik Aceh. Kami bangga mereka masuk dalam kabinet kerja Presiden Jokowi-JK. Pengangkatan dua putra Aceh menjadi menteri itu juga menunjukkan Presiden Jokowi peduli pada Aceh," kata Gubernur. [merdeka]


EmoticonEmoticon