Pemuda Aceh Diminta Tidak Habiskan Waktu di Warkop

Ilustrasi
AcehXPress.coPemuda Aceh diharapkan tidak hanya sebagai penonton dengan menghabiskan waktu di warung kopi, namun harus terlibat dalam merancang pembangunan daerah ini, kata Ketua KNPI Kabupaten Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky.

"Pemuda jangan hanya menjadi penonton semata dengan menghabiskan waktu di warung kopi yang tidak bermanfaat sama sekali," katanya menanggapi peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2014 di Banda Aceh, Senin.

Namun, ia mengimbau pemuda Aceh yang selama ini kerap menghabiskan waktu di warung-warung kopi itu diharapkan mampu memanfaatkan teknologi informasi (internet) untuk berbagai kegiatan yang positif.

"Perbanyaklah diskusi untuk pembangunan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Tantangan kedepan sangat berat. Tidak mungkin kita bisa bangun Aceh ini hanya dengan tertawa di warung kopi saja. Tapi inspirasi di warung kopi kita tuangkan untuk pembangunan Aceh," kata dia mengimbau.

Politisi Partai Aceh itu juga meminta pemerintah agar melibatkan pemuda dalam merancang pola pembangunan untuk masa depan Aceh yang lebih baik, bermartabat dan sejahtera.

"Pembangunan Aceh harus lebih baik di masa akan datang. Kuncinya pemuda juga dibina, diikutsertakan dalam setiap rancangan pembangunan termasuk grand design pembangunan pemuda di Aceh secara kolektif," katanya menambahkan.

Dipihak lain, ia mengakui adanya pelarian nilai-nilai, kultur dan pola pikir yang berbeda antara pemuda saat ini dengan mereka pada awal perjuangan kemerdekaan, dan setelah masa reformasi ini.

Pergeseran nilai, kata dia, lebih disebabkan kepada daya saing dan perubahan kultur budaya asing yang masuk ke nusantara. "Dulu pemuda terkenal dengan peristiwa Rengasdengklok yang menggiring Soekarno untuk mendeklarasi bangsa ini (Indonesia) merdeka," kata Iskandar menjelaskan.

Saat ini, peran pemuda dalam pembangunan bangsa dinilai semakin kecil. "Kemenpora yang dibentuk sebagai wadah pembangunan pemuda cenderung lebih dominan di bidang olahraganya. Padahal, pembangunan SDM pemuda tak kalah penting juga dengan olahraga," kata dia menambahkan.

Bahkan, mirisnya kata Iskandar tidak sedikit pemuda saat ini yang tejerembab dalam kehidupan tidak stabil, misalnya ke dunia prostitusi, seks bebas, dan kenakalan remaja yang menjadi penyebab degradasi moral bangsa. [Skalanews]


EmoticonEmoticon