Ilustrasi |
Kepala Dinas Syariah Islam Kota Langsa, Drs Ibrahim Latif kepada TEMPO mengatakan, pada Sabtu 25 Oktober 2014 malam Polisi Syariah Kota Langsa bersama jajaran kepolisian dari Markas Polres Langsa serta polisi militer melakukan razia tempat umum dan warung Internet. Namun sekitar pukul 23.00 WIB pihaknya menerima informasi bahwa di Hotel Firdaus yang letaknya di Gampong Blang Kecamatan Langsa Kota ada pelaku mesum yang menginap dikamar 2 lantai III hotel.
Atas informasi tersebut pihaknya melakukan penggrebekan. Di kamar itu ditemukan lelaki berinisial Wd dan teman perempuannya berinisial Rm, dan saat dilakukan pemeriksaan terhadap keduanya mereka bukan pasangan yang sah. Setelah pasangan nonmuhrim tersebut dibawa turun dari lantai 3, di kamar lain juga ditemukan 5 orang perempuan berpakaian seksi. "Pasangan itu kita bawa ke kantor WH, dan 5 perempuan itu," ujar Ibrahim
Ibrahim menambahkan, tengah malam personil polisi syariah kembali melakukan penertiban terhadap sejumlah waria yang mempersenjatai diri dengan pisau berkeliaran di tengah kota. Setelah sejumlah waria diusir dari pusat kota, polisi syariah kembali ke kantor. Dalam perjalanan tepatnya di depan Saqinah Square, 8 lelaki yang mengendarai 4 sepeda motor melempari mobil Patroli Dinas Syariah Islam, akibatnya kaca depan mobil pecah dan batu besar itu mengenai bagian wajah Komandan Polisi Syariah Irmansyah. "Kita tidak tahu siapa mereka, yang pasti jumlah mereka 8 orang, menggunakan 4 sepeda motor."
Kini Irwansyah yang mengalami pembengkakan di bagian wajah masih dalam perawatan intensif di RSUD Langsa. Sedangkan dua pelaku mesum akan ditindaklanjuti ke proses hukum berikutnya. "Untuk hotel tempat ditemukan pelaku mesum, kita akan tinjau ulang izinnya di Dinas perizinan terpadu," jelas Ibrahim.
Ana, 49 tahun, pemilik Hotel Firdaus mengaku itu bukan lagi hotel tetapi telah diubah menjadi tempat kos para pegawai negeri dan swasta serta salesman. Namun ia mengaku tidak mengetahui kenapa karyawannya menyewakan kamar. "Soal kejadian itu, mungkin karyawan saya yang toledor dan tidak hati-hati terhadap tamu, saya dengar mau disegel, saya harap jangan, karena itu sumber pendapatan untuk biaya empat anak saya," kata janda 4 anak. [Tempo]
EmoticonEmoticon