AcehXPress.com | Pemerintah Aceh membutuhkan 2,5 juta judul buku untuk mengisi kelengkapan perpustakaan provinsi. Buku-buku yang dibutuhkan itu mulai karangan anak negeri hingga karya penulis berbagai negara.
Hal itu dikatakan Kepala Perpustakaan dan Arsip Provinsi Aceh Hasanuddin Darjo saat mengunjungi pustaka daerah di Kabupaten Pidie, Kamis (30/10/2014). Menurut dia, Perpustakaan Provinsi Aceh hanya memiliki sekitar 40 ribu judul buku saat ini.
"Kondisi sangat kurang bila kita lihat dari kemajuan zaman dan kebutuhan ragam bahan bacaan. Paling kurang di pustaka Provinsi Aceh saja harus ada 2,5 juta judul buku. Belum lagi pustaka kabupaten/kota di 23 lokasi. Kalau ini tidak ditingkatkan otomatis keterbelakangan pengetahuan masyarakat Aceh terus menghantui," kata dia.
Hasanuddin mengakui kalau jumlah universitas atau sekolah tinggi di provinsi paling ujung barat Indonesia itu terus bertambah. Namun, fasilitas pendukung seperti pustakan sangat kurang dan tidak memadai. Bahkan, kata dia, ada kabupaten di Aceh yang belum memiliki pustaka daerah.
Kondisi itu membuat pihaknya akan mengubah perpustakaan di Aceh pada tahun depan agar lebih maju. "Nanti akan kami sedikan berbagai judul buku untuk memenuhi kepentingan pembaca, baik kalangan mahasiswa, ilmuan dan profesi lain. Lalu pustaka harus memiliki daya tarik publik. Nanti, pustaka menjadi taman bacaan dan gudang pengetahuan" kata Darjo. [metrotv]
Hal itu dikatakan Kepala Perpustakaan dan Arsip Provinsi Aceh Hasanuddin Darjo saat mengunjungi pustaka daerah di Kabupaten Pidie, Kamis (30/10/2014). Menurut dia, Perpustakaan Provinsi Aceh hanya memiliki sekitar 40 ribu judul buku saat ini.
"Kondisi sangat kurang bila kita lihat dari kemajuan zaman dan kebutuhan ragam bahan bacaan. Paling kurang di pustaka Provinsi Aceh saja harus ada 2,5 juta judul buku. Belum lagi pustaka kabupaten/kota di 23 lokasi. Kalau ini tidak ditingkatkan otomatis keterbelakangan pengetahuan masyarakat Aceh terus menghantui," kata dia.
Hasanuddin mengakui kalau jumlah universitas atau sekolah tinggi di provinsi paling ujung barat Indonesia itu terus bertambah. Namun, fasilitas pendukung seperti pustakan sangat kurang dan tidak memadai. Bahkan, kata dia, ada kabupaten di Aceh yang belum memiliki pustaka daerah.
Kondisi itu membuat pihaknya akan mengubah perpustakaan di Aceh pada tahun depan agar lebih maju. "Nanti akan kami sedikan berbagai judul buku untuk memenuhi kepentingan pembaca, baik kalangan mahasiswa, ilmuan dan profesi lain. Lalu pustaka harus memiliki daya tarik publik. Nanti, pustaka menjadi taman bacaan dan gudang pengetahuan" kata Darjo. [metrotv]
EmoticonEmoticon