Miris, Cuma Beralaskan Tikar Murid SD Pedalaman Aceh Utara Belajar di Ruang Pukesmas

Foto : Analisa
AcehXPress.coLhoksukon - Menyaksikan proses belajar sebanyak 16 murid Sekolah Dasar (SD) Persiapan Negeri 13 Langkahan, Aceh Utara, membuat hati kita miris. Betapa tidak, murid di pedalaman Aceh Utara, di Desa Lubok Pusaka, itu terpaksa belajar di lantai beralas tikar di ruang puskesmas pembantu (Pustu) kosong di kecamatan setempat. Pemandangan tersebut terjadi dikarenakan SD tersebut kekurangan ruang kelas.    
“SD kami hanya memiliki empat ruang belajar, kekurangan dua ruangan. Bagi murid yang tidak memiliki ruang belajar, terpaksa kami gunakan pustu yang letaknya berdekatan dengan sekolah kami. Ketika belajar anak-anak kami harus duduk di lantai,” ujar Kepala SD Persiapan Negeri 13 Langkahan, Sukardi, kepada Analisa, Jumat (7/11).
Ditambahkannya, saat ini sekolah yang telah berdiri enam tahun itu membutuhkan dua ruangan belajar tambahan. Dia mengaku, sudah hampir lima tahun sekolah ini menunggu verifikasi menjadi negeri. Namun harapan itu menjadi sia-sia, karena hingga kini tak kunjung menjadi negeri.
Selain ruang dan kursi untuk belajar, pihak sekolah juga sangat membutuhkan rumah untuk guru dan kendaraan transportasi untuk kepala sekolah, dan ruang pustaka.
“Sebenarnya pihak sekolah dan masyarakat Desa Lubok Pusaka hanya mengharapkan Dinas Pendidikan Aceh Utara memperhatikan nasib anak-anak mereka yang juga harapan negeri ini demi meraih pendidikan yang layak. Apapun ceritanya, pendidikan bukan hanya milik daerah pinggir kota saja, tetapi juga milik para anak pedalaman karena mereka juga harapan negeri ini,” ungkapnya.
Tokoh masyarakat Desa Lubok Pusaka, Iwan Firdaus, mengaku kesal terhadap Dinas Pendidikan Aceh Utara yang terkesan menganaktirikan sekolah di pedalaman. Padahal, menurutnya, sekolah lain sudah menikmati fasilitas mewah. Bahkan, sebagian sekolah sudah dilingkapi fasilitas CCTV dan berpendingin ruangan (AC). Sementara, sekolah di Lubok Pusaka masih belajar di lantai ruang pustu.
“Oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah, terutama Dinas Pendidikan Aceh Utara untuk memberikan fasilitas yang sama kepada sekolah di daerah pedalaman. Jangan sekolah kami dipandang sebelah mata,” harapnya.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Aceh Utara, Jamaluddin, saat dihubungi Analisa mengaku, pihaknya sudah menyiapkan 20 meja dan 40 unit kursi. Dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengirimkannya ke sekolah bersangkutan. Sementara ruang belajar pihaknya mengaku baru bisa dibangun pada 2015.
“Dalam dua hari ini mungkin akan dikirim agar nantinya para siswa tidak lagi duduk di lantai. Sementara untuk ruang kelas nanti dibangun pada 2015,” katanya. [Analisa]

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv