AcehXPress.com | Aceh Barat - Sekitar tujuh hektare lebih area pesawahan di kawasan Pasie Masjid Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat, Provinsi Aceh terendam akibat tidak berfungsinya drainase dikawasan itu.
Idrus salah seorang petani di Meulaboh, Senin mengatakan, faktor alam tingginya curah hujan menguyur sejak Minggu (21/9) malam membuat air hujan tergenang diarea pesawahan sementara saluran air tidak berfungsi dengan baik.
“Air hujan semalam tidak bisa mengalir keluar karena tertahan dengan tangul drainase, sementara ngggak ada jalan lain air surut keluar,” katanya.
Disela-sela mengutip padi yang basah setelah dipanen sehari terakhir dia menuturkan, selama ini kondisi demikian kerap terjadi karena genangan air tidak bisa keluar masuk, akan tetapi saat terjadi musim kemarau (kekeringan) maka tanaman padi dikawasan itu mati total.
Dia menyebutkan, area lahan sawah dimiliki tidak begitu luas hanya sekitar tiga hektar akan tetapi dikawasan setempat terdapat sekitar 7,5 hektar area pesawasan masyarakat dengan produksi padi (gabah kering) rata-rata 4-5 ton/hektar.
Kata dia, selama ini sangat jarang terjadi peningkatkan hasil produksi tanaman padi karena kondisi sawah tadah hujan, karenanya para petani mengsiasati setiap memasuki musim tanam dengan melihat jadwal tetap (keuneunong).
“Biasanya disini pake pompa air yang ditarik tidak jauh untuk mengaliri sawah, tapi kalau musim penghujan ya begitilah kejadiannya, padi terendam bahkan sampai dua hari,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, dikawasan itu terdapat drainase yang dibangun oleh pemerintah akan tetapi tidak begitu terasa manfaatnya bagi para petani, bahkan keberadaan tangul drainase dianggap menyulitkan para petani setempat.
Selain itu disepanjang Jalan Let Nan Mubin kawasan itu juga sudah dibangun aspal hotmic permanen dan kondisi ketinggian jalan juga ikut menghambat debit air keluar masuk, bahkan tidak jarang air dalam sawah mengendap sampai dua hari.
Warga setempat ada yang berupaya menjebol tangul drainase agar air dapat keluar masuk ke lahan sawah, namun tetap saja upaya tersebut tidak begitu maksimal karena kondisi air tekanannya tidak begitu cukup mengaliri sampai keseluruh area sawah.
“Ada yang pernah dibolongin tangul saluran air disebalah utara sana, tapi airnya tidak sampai kemari, apalagi air yang ada dalam sawah saya nggak bisa keluar lewat jebolan itu,” katanya menambahkan.
Para petani memperkirakan mengalami kerugian akibat padi yang dipanen sudah rontok karena basah terkena air genangan dan saat dilakukan perontokan dengan mesin jumlah produksinya menurun lebih rendah.
Idrus memprediksi padi yang ditanam dikawasan mereka diperkirakan mampu berproduksi 5-6 ton/ hektar, akan tetapi disebabkan oleh kejadian tersebut hasil produksi gabah kering menjadi kusut dan hanya didapatkan sekitar 3-4 ton/hektarnya.
Para petani setempat mengharapkan pemerintah melakukan perbaikan drainase untuk memperbaiki kondisi pengairan area pesawahan petani, selain itu diharapkan juga ada bantuan berupa ganti rugi untuk menutupi kerugian meski dalam jumlah kecil. []
Antara
EmoticonEmoticon