Indonesia Hari Ini Diperbatasan.

AcehXPress.co|Perbatasan merupakan daerah tempat bertemunya satu wilayah dengan wilayah tetangga. Kesejahteraan penghuni daerah perbatasan tersebut merupakan cerminan dari seberapa sejahteranya bangsa yang mereka tinggali. Namun tidak begitu adanya dengan penduduk yang menghuni perbatasan indonesia. 

Kesejahteraan mereka masih jauh dari yang diharapkan, bahkan tergolong memprihatinkan. Bagaimana bisa suatu wilayah dikatakan sejahtera jika hanya untuk mendapatkan satu fasilitas kesehatan yang sederhana saja membutuhkan perjuangan yang besar bagi mereka. Ya, jika kita cukup berusaha satu kali saja demi mendapatkan fasilitas yang layak, masyarakat diperbatasan harus berusaha sepuluh kali lebih gigih demi fasilitas yang jauh dari kelayakan.

Perbandingan kehidupan masyarakat indonesia diperbatasan dengan masyarakat yang juga menghuni perbatasan negeri tetangga merupakan suatu pemandangan yang sangat ironis. Bagaikan bumi dan langit. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dari pemerintah bangsa indonesia sendiri, masyarakat perbatasan seolah telah menjadi halaman belakang dari suburnya negeri jamrud khatulistiwa ini. Bahkan tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak masyarakat dari perbatasan yang sudah mendiskon rasa cinta pada tanah airnya dan menggantinya dengan mensanjung-sanjung negeri tetangga bahkan berpindah kewarganegaraan karena kemudahan fasilitas yang mereka berikan serta janji kesejahteraan yang lebih mudah untuk masyarakat indonesia dapatkan. Ini merupakan suatu trik untuk menggaet hati rakyat indonesia agar bersedia menggadaikan rasa cinta tanah air dan mengendorkan pegangan pada NKRI, dengan begitu wilayah perbatasan seolah sedang berada diujung tanduk, dapat dengan mudah jatuh dan pecah kapan saja. Ini merupakan salah satu ancaman bagi keutuhan NKRI.

Masyarakat diperbatasan sangat jauh tertinggal, terpencil dan terisolir jika dibandingkan dengan wilayah lain di indonesia. Pendapatan merekapun tergolong masih rendah dibandingkan dengan daerah lain. Sudah lebih dari setengah abad Ibu pertiwi memerdekakan diri dari penjajahan bangsa asing, namun saat ini masyarakat perbatasan masih belum merasakan nikmatnya kemerdekaan tersebut. Masih banyak infrastruktur yang tergolong buruk dan tidak layak untuk digunakan. Penyebab buruknya infrastruktur dikarenakan tidak terjangkaunya pembangunan dan dikategorikan sebagai daerah tertinggal. Kendala dan penyebab utamanya dalam proses pembangunan adalah jarak tempuh yang sulit, dan pengaruh kebijakan zaman yang lebih sentralistik untuk mengembangkan pembangunan.

Sengketa tanah perbatasan sudah bukan merupakan hal baru lagi bagi negeri ini. Ketika masyarakat di daerah perbatasan terlanjur kecewa dengan buruknya kepedulian si empu mereka sendiri, maka mereka akan berpaling dan mencari kesejahteraan ditempat lain, pada saat itulah rakyat negeri tetangga membuka pintu dan memberikan banyak akses untuk menolong dan memudahkan hidup masyarakat indonesia. Ketika tanah indonesia dibiarkan terbengkalai dan tidak dijaga serta diperhatikan, pemerintah indonesia diam dan tidak peduli, namun ketika tanah tersebut sudah berpindah tangan dimiliki oleh Negara tetangga, para pemimpin terbangun dari mimpi panjangnya dan mempeributkan hal tersebut. namun sudah sangat terlambat karena masyarakat yang mereka harapkan dapat menjaga perbatasan dengan baik malah sudah berbalik menyerang dan lebih berempati pada Negara tetangga. Barulah pada saat itu bangsa indonesia mengakui bahwa tanah tersebut merupakan milik indonesia, berbagai cara mereka lakukan untuk mendapatkan tanah tersebut kembali.

Indonesia hari ini diperbatasan seakan tidak ada solusi yang bisa mengubah dan lebih menganak kandungkan mereka. Bahkan mereka tetap terlupakan meski telah mengibarkan sangsaka merah putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Mereka tetap terlupakan meski mereka cinta indonesia. 

Diana Syahputri | Redaktur AcehXpress.com

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv