![]() |
ilustrasi |
Kedua daerah penghasil kopi ini berada pada ketinggian 1200 meter dari permukaan laut dan menyandang gelar sebagai daerah dengan perkebunan kopi terluas di indonesia. Ukuran luas perkebunan kopi ini seluruhnya sekitar 81.000 hektare, terbagi menjadi dua bagian dengan masing-masing ukuran luas sebanyak 42.000 hektare berada di kabupaten Bener Meriah dan selebihnya sebanyak 39.000 hektare berada di kabupaten Aceh Tengah.
Nama suku asli yang mendiami daerah sejuk ini adalah Suku Gayo, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani kopi. Jenis kopi yang ditanam didaerah ini berupa kopi Arabica dan robusta, dimana kopi jenis Arabica lebih banyak dikembangkan oleh para petani daripada jenis robusta. Dengan ukuran tanah sebanyak ribuan hektare tersebut, maka dapat dipastikan bahwa produksi kopi Arabica yang dihasilkan dari tanah Gayo merupakan yang terbesar di Asia.
Kopi tubruk pekat ini adalah salah satu sajian khas nusantara asal Aceh yang banyak digemari baik oleh masyarakat gayo sendiri maupun para pendatang. Saat ini gerai bubuk kopi gayo cukup banyak dan mudah ditemui diberbagai tempat di Takengon dan Bener Meriah. Bahkan bubuk kopi gayo tersebut sudah dijadikan sebagai buah tangan yang wajib dibeli dan dicicipi kenikmatannya oleh para wisatawan baik dari dalam daerah maupun dari luar daerah yang mendatangi tempat tersebut.
Kopi gayo memiliki rasa serta aroma yang khas dan berbeda dengan kopi dari daerah lain. Seiring dengan maju dan berkembangnya teknologi di era modern ini ternyata berpengaruh besar bagi perkembangan produksi kopi gayo. Di berbagai tempat pemproduksian, pengolahan biji kopi dengan cara modern bukan lagi tontonan yang mengherankan bagi masyarakat gayo, pengolahan kopi yang semula masih tradisional dengan cara disangrai telah berganti dengan mesin roasting hingga alat saji pembuatan kopi dengan standar internasional.
Kopi olahan dan caffe house tumbuh pesat dengan kemandirian masyarakat sendiri. Ya, saat ini masyarakat gayo sudah mampu dan berani bersaing dengan dunia luar untuk urusan kenikmatan citarasa kopi dengan omset satu hingga puluhan juta setiap bulannya, harga yang terjangkau dan kenikmatan yang sebanding membuat kopi gayo kini tidak hanya sekedar minuman yang disajikan, namun juga sudah menjadi tambang penyambung denyut nadi, denyut nadi masyarakat gayo. []
Diana
Syahputri | Redaktur AcehXpress.com
EmoticonEmoticon