Karena kondisinya itu sewaktu dia lahir dokter mengatakan kepada ibunya untuk membiarkannya kelaparan hingga meninggal, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Senin (1/9).
Namun meski kondisi tubuhnya cacat seperti itu pria berasal dari Monte Santo itu mampu membalikkan semua keraguan dokter dengan menjadi akuntan dan motivator.
"Sejak saya kecil saya selalu membuat diri saya sibuk dan bekerja. Saya tidak ingin bergantung total dengan orang lain," kata Claudio.
"Saya belajar menyalakan televisi, menerima telpon dair ponsel, menyalakan radio, memakai Internet, komputer. Saya melakukan semuanya sendiri."
Claudio menulis menggunakan pena yang dia gigit dengan mulutnya. Dia mengoperasikan ponsel dan mouse komputer dengan bibirnya.
Dengan segala kemampuannya Claudio mampu bersekolah dan lulus dari Universitas Freira de Santana.
"Orang-orang mengatakan bayi Anda akan mati karena dia sulit bernapas," kata ibu Claudio, Maria Jose.
"Sebagian orang bilang, 'Jangan beri makan dia karena dia sudah sekarat.' Tapi kini yang ada hanya kebahagiaan. Claudio sama seperti orang lain, begitulah saya membesarkannya di rumah."
Pada usia delapan tahun Claudio mulai berjalan sendiri dengan lututnya. Dia tidak bisa memakai kursi roda karena bentuk tubuhnya seperti itu.
"Selama hidup, saya mampu beradaptasi terhadap dunia. Kini saya tidak melihat diri saya sebagai orang yang berbeda dengan orang lain. Saya orang normal. Saya tidak takut lagi dengan orang dan menjadi pembicara internasional serta mendapat undangan dari seluruh dunia," kata Claudio.[]
Sumber : Merdeka
EmoticonEmoticon